Agus Bertanya ke Margriet Saat Angeline Bersimbah Darah Jadi Hits

Agus menangis ketika melihat Angeline tergeletak bersimbah darah di kamar Margriet Megawe.

oleh RochmanuddinSunariyahHanz Jimenez SalimDewi Divianta diperbarui 05 Jul 2015, 08:56 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2015, 08:56 WIB
[Bintang] Foto-Foto Cantiknya Angeline Bak Malaikat
Foto-Foto Cantiknya Angeline Bak Malaikat | via: facebook.com

Liputan6.com, Jakarta - Haposan Sihombing, penasihat hukum salah satu tersangka pembunuhan Angeline yakni Agustinus Tae atau Agustinus Tay Hamba May, mengaku kliennya menangis ketika melihat Angeline tergeletak bersimbah darah di kamar Margriet Megawe.

Kliennya bahkan panik dan menanyakan apa yang terjadi dengan anak angkat Margriet tersebut.

Kabar itu menjadi terpopuler sepanjang Sabtu 4 Juli 2015. Selain itu, kabar lainnya yang menyedot perhatian ialah tentang 4 tokoh yang lolos seleksi tahap awal capim KPK.

Berikut 5 kabar terfavorit yang dihimpun Liputan6.com, Minggu (5/7/2015):

1. Agus Bertanya ke Margriet Saat Angeline Bersimbah Darah

Tersangka pembunuh Angeline yakni Agustinus Tae atau Agustinus Tay Hamba menangis saat melihat Angeline tergeletak bersimbah darah. Hal itu ia ungkapkan kepada pengacaranya Haposan Sihombing.

"Saat melihat Angeline tergeletak (bersimbah darah) seperti itu. Agus menangis dan panik," ucap Haposan, Sabtu (4/7/2015).

Kemudian, Haposan menuturkan, kliennya menanyakan kepada Margriet tentang keadaan Angeline kala itu. Kliennya bahkan merasa menyesal kenapa dirinya menurut saja disuruh Margriet melakukan hal yang di luar nuraninya.

"Dia (Agus) tanya, kenapa begini bu? Setiap ditanya Margriet selalu jawab kamu turuti saja, kamu jangan banyak tanya," kata Haposan menirukan pengakuan Agus.

"Agus menyesali perbuatannya. Kenapa waktu itu dia mau begitu saja membantu menguburkan jasad Angeline. Yang tidak dilupakan Agus kepada Angeline. Bahkan, Agus mengaku dia tidak bisa melupakan Angeline ketika dipanggil 'om'," beber Haposan.

Selengkapnya.

2. Empat Tokoh Nasional Lolos Seleksi Tahap I Capim KPK

Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) mengumumkan 194 nama yang berhasil lolos seleksi tahap I, dari sekitar 600 pendaftar. Dari jumlah yang lolos tersebut, 23 di antaranya adalah perempuan.

Data Pansel KPK, 194 nama yang lolos, terdapat nama-nama peserta yang tidak asing lagi dalam dunia hukum. Seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie dan‎ mantan Juru Bicara KPK yang kini Pelaksana tugas pimpinan lembaga antirasuah tersebut, Johan Budi SP. Ada juga ekonom Ichsanoodin Noorsy, dan pensiunan jenderal bintang dua, Mayjen TNI Hendardji Soepandji.

Tak hanya Johan Budi, dari internal KPK ada juga beberapa nama lolos tahap ini. Mereka adalah Giri Suprapdianto yang merupakan Direktur Gratifikasi KPK dan Yudi Kristiana yang saat ini masih menjabat sebagai jaksa KPK

Selengkapnya.

3. Syekh al-Azhar Mesir Imbau Umat Islam Timba Ilmu di Indonesia

Terpesona dengan kehidupan beragama, khususnya agama Islam yang damai dan harmonis di Indonesia, perguruan tinggi ternama di Mesir yakni Universitas al-Azhar Kairo, ingin membuka jurusan Bahasa Indonesia.

Hal ini disampaikan saat Kafilah Majelis Hukum Al Muslimin Universitas al-Azhar Kairo bertemu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Jumat 3 Juli 2015, di Jakarta.

"Al-Azhar serius untuk menyebarkan Islam Wasathiah di daratan Afrika dan Bumi Barat. Namun, melihat kenyataan bahwa Indonesia merupakan salah satu tempat yang harmonis, moderat, dan damai Islamnya, Syekh al-Azhar berharap Universitas al-Azhar bisa menimba ilmu di Indonesia," ujar Saeed Atia Ali mewakili Kafilah, yang dikutip dari Kemenag go.id, Sabtu (4/7/2015).

Kafilah Mesir ini terdiri dari Saeed Atia Ali, Hosny Metwally, dan Ahmed Shaykowy. Mereka datang menemui Menteri Agama dengan didampingi Duta Besar Mesir untuk Indonesia Bahaa Dessouri, Konsellor Ahmed Eid, dan Pembina Ikatan Alumni al-Azhar Kairo Quraish Shihab.
Selengkapnya.

4. Ibu Diduga Penggergaji Bocah Merengek Minta Bertemu Anaknya

LSR, ibu yang diduga menganiaya anaknya, GT (12), tidak dapat membendung air matanya ketika meminta dipertemukan dengan sang anak. Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru, perempuan berusia 47 tahun itu ingin Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) segera membawa pulang GT.

"Kita melihat ibu ini sangat ingin, dia tadi menyampaikan kepada KPAI, untuk memfasilitasi dia ingin bertemu anaknya. Kemudian tadi sempat nangis," ucap Audie usai menemui LSR di kediamannya di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, Sabtu (4/7/2015).

Audie juga menjelaskan dalam pertemuan itu, terlihat dari raut wajah ibunda GT, LSR, sangat merindukan anaknya itu. Namun, mantan Kapolsek Setiabudi ini belum bisa menyimpulkan karena pemeriksaan LSR baru akan dilakukan pada Rabu pekan depan.

Selengkapnya.

5. Polisi Segera Periksa Ibu Diduga Penggergaji Anak

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru mengatakan, pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap LSR (47), ibu yang diduga menganiaya anaknya GT (12) di Cipulir, Jakarta Selatan.

"Tentu ibu ini akan kita panggil dan periksa pada Rabu (8 Juli 2015) nanti," ucap Audie di kediaman LSR di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, Sabtu (4/7/2015).

Sampai saat ini, kata Audie, polisi sudah meminta keterangan dari 3 saksi berkait pelaporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tentang dugaan penganiayaan terhadap GT.

"Sementara ini yang sudah kita ambil keterangan ada 3 orang," jelas dia.

Selengkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya