Untuk Pertama Kalinya DPR Gelar Upacara Hari Kemerdekaan RI

Pertama kali dalam sejarah DPR menyelenggarakan upacara hari kemerdekaan, di Kompleks Parlemen, Jakarta.

oleh Gerardus Septian Kalis diperbarui 17 Agu 2015, 11:44 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2015, 11:44 WIB
Fadli Zon
Fadli Zon (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pertama kali dalam sejarah DPR menyelenggarakan upacara hari kemerdekaan. Upacara pengibaran bendera merah putih itu diikuti para anggota DPR dan seluruh jajaran karyawan Setjen DPR/MPR/DPD, di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Pantauan Liputan6.com, Senin (17/8/2015), Wakil Ketua DPR Fadli Zon menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke-70 RI. Dalam pidatonya, Fadli mengatakan, kepentingan nasional harus kita letakan di atas kepentingan individu, golongan atau partai politik. Perlu kerja keras dan kerja cerdas agar terwujud cita-cita nasional.

"Revolusi berpikir, revolusi karakter, dan revolusi mental perlu dimanifestasikan dalam perbuatan nyata bukan hanya untaian kata-kata," ujar dia.

Fadli menegaskan, proklamasi kemerdekaan pada hakekatnya adalah perwujudan kemampuan rakyat Indonesia untuk membangkitkan kemampuan daya cipta, rasa, dan karsa agar mampu menempatkan diri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

"Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dapat dimaknai sebagai puncak pertama perjuangan bangsa. Titik kulminasi putusnya mata rantai kolonialisme," tutur Fadli.

Selain itu, Fadli menginginkan peran DPR untuk mampu melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa. Katanya, saat ini DPR tengah meneguhkan kembali komitmen penguatan peran representasi dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.

"DPR adalah kelembagaan daulat rakyat dari rahim demokrasi melalui pemilihan umum," tuturnya.

Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, perjuangan selanjutnya setelah kemerdekaan dari kolonialisme adalah  merdeka dari kemiskinan dan kebodohan.

"Kedaulatan yang kita rebut adalah kolonialisme, tetapi kedaulatan yang lain seperti pangan, energi, teritorial dan ideologi jauh dari tercapai. Ini yang menjadi hutang kita pada pendiri bangsa dan generasi yang akan datang," pungkas Fadli. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya