Jelang Olimpiade, Pemerintah RI Negosiasi Peluang Kerja di Jepang

Pemerintah Indonesia melobi Jepang agar bersedia membuka peluang kerja sektor konstruksi dan pariwisata sebagai persiapan Olimpade.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Sep 2015, 18:42 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2015, 18:42 WIB
Jelang Olimpiade, Pemerintah RI Negosiasi Peluang Kerja di Jepang
Pemerintah Indonesia melobi Jepang agar bersedia membuka peluang kerja sektor konstruksi dan pariwisata sebagai persiapan Olimpade.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka menghadapi persiapan penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas Tahun 2020, Pemerintah Indonesia melobi pemerintah Jepang agar bersedia membuka peluang kerja sektor konstruksi dan pariwisata di Jepang.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan bilateral tingkat menteri antara Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri dengan Menteri Kesehatan, perburuhan dan Kesejahteraan (Minister of Health, Labour and Welfare) Jepang, Mr Yasuhisa Shiozaki di Tokyo, Jepang yang berlangsung pada Senin 7 September waktu setempat.

"Dalam pertemuan bilateral tersebut, kita berupaya melobi pemerintah Jepang mengenai kemungkinan adanya kesempatan dan peluang kerja bagi para lulusan peserta magang agar bisa bekerja di sektor konstruksi dan industri pariwisata menjelang Olimpiade Musim panas di Jepang tahun 2020," kata Menaker Hanif di kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (10/9/2015).

Menaker Hanif mengatakan peluang kerja di sektor konstruksi dan industri pariwisata  yang dirundingkan antar kedua Negara itu berdasarkan pada skema kerjasama  Indonesia–Jepang (Indonesia Jepang Economic Partnership Agreement /IJEPA) yang telah berlangsung dengan baik.

"Sebelumnya dalam skema IJEPA ini kedua negara telah bekerja sama dalam penempatan TKI perawat (nurse) dan perawat jompo (caregiver). Ke depannya kita minta agar terbuka adanya peluang kerja di sektor konstruksi dan industri pariwisata di Jepang, Kita harus dapat memanfaatkan celah kebutuhan pekerja asing di Jepang yang terus tumbuh dan berkembang," jelas Hanif.

Menurutnya, peluang kerja di sektor konstruksi dan industri pariwisata di Jepang ini diupayakan bisa terfasilitasi dalam program re-entry pemagangan. Program pemagangan re-entry ini dapat diikuti oleh peserta yang telah menyelesaikan program pemagangan selama 3 (tiga) tahun telah pulang ke tanah air. Namun dikhususkan bagi mantan/lulusan pemagang di sektor kontruksi dan industri pariwisata.

Peserta yang belum selesai masa pemagangannya juga dapat langsung melanjutkan program magang lanjutan dengan syarat antara peserta dan perusahaan telah terjadi kesepakatan atau bekerja  di sektor kontruksi dan pariwisata menjelang olimpiade 2020.

Dalam pertemuan tersebut, Hanif mengatakan bahwa pihak Jepang melalui menterinya menyambut baik adanya usulan dan tawaran peluang kerja dari Indonesia ini.

"Namun mereka masih harus membahasnya secara internal. Selanjutnya akan ada lagi pembicaraan teknis untuk menindaklajuti pertemuan bilateral ini. Kita berharap program ini dapat segera direalisasikan," kata Hanif. (Gilar/Mut)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya