Kronologi Amblesnya Ruang Perpustakaan SMKN 61

Para siswa-siswi histeris melihat kepala guru mereka bersimbah darah.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 23 Mar 2016, 18:39 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2016, 18:39 WIB
Perpustakaan Ambles
Perpustakaan SMKN 61 Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, ambles. Seorang guru koma tertimpa runtuhan bangunan (Liputan6.com/Moch. Harun Syah)

Liputan6.com, Jakarta - Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba lantai ruang perpustakaan SMK Negeri 61 Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, ambles. Seorang siswa kelas 10, Yukapi, dan seorang guru sejarah bernama Wawan menjadi korban tertimpa runtuhan bangunan.

Rabu (23/3/2016), sekitar pukul 08.30 WIB. Proses belajar mengajar belum lama dimulai. Wawan tengah mendapatkan jadwal untuk memberikan materi pelajaran sejarah kepada murid di kelas 10 jurusan Nautika Penangkap Ikan dan Agribisnis Perikanan.

"Ada sekitar 30 murid yang ikut pelajaran sejarah," kata Kapolsek Kepulauan Seribu Selatan, AKP Jajang Sukendar, dihubungi dari Jakarta Utara, Rabu (23/3/2016) sore.

Jajang menuturkan, di tengah jam belajar, Wawan mengajak para siswa-siswi kelas 10 untuk pindah belajar ke ruang perpustakaan. Tujuannya agar mudah memperoleh bahan pelajaran yang disampaikan.

Wawan berjalan di depan dan diikuti rombongan siswa. Tak lama mereka tiba di ruang perpustakaan. Namun petaka terjadi seketika saat guru Wawan ingin menuju ke salah satu rak buku yang ada di sudut ruangan.

Guru Wawan terperosok. Lantai ruangan tiba-tiba ambrol. Sedetik kemudian rak-rak buku di sekitar lantai yang ambles ikut roboh. Para siswa yang ikut ke ruangan pun teriak histeris karena ketakutan. Saat itu mereka mengira telah terjadi gempa. Dan ternyata tak hanya sang guru yang terjebak, tapi juga teman mereka, Yukapi.

"Saat tiba di ruang Perpustakaan bagian sisi lantai ambrol dan menimpa guru dan siswa itu. Lantai bagian utara di ruang perpustakaan ambles. Meja dan rak buku roboh nimpa Wawan dan Yukapi. Kedua terperosok ke dalam amblesan lantai bangunan," beber Jajang.

Para siswi wanita makin histeris lantaran melihat bagian kepala guru dan rekannya banyak mengeluarkan darah. Teriakan siswi itu mengundang para guru dan siswa lainnya mendatangi perpustakaan.

Keduanya langsung dievakuasi dari reruntuhan rak buku untuk dilarikan ke Puskesmas terdekat. Namun kondisi lebih parah dialami sang guru yang terus tak sadarkan diri saat di Puskesmas.

"Kedua korban langsung di bantu ke luar ruangan perpustakaan oleh siswa yang ada di perpustakaan. Wawan akhirnya dirujuk ke RS Cengkareng. Korban Wawan mengalami koma tertimpa rak-rak buku yang kejeblos ke lantai yang ambles. Dan korban Yukapi alami luka di kepala dan sempat pingsan karena shock," tutup Jajang.

Saat ini pihaknya tengah menyelidiki peristiwa ambrolnya lantai perpustakaan tersebut. Beberapa saksi dimintai keterangan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya