Liputan6.com, Xinjiang - Suasana ujian mata kuliah tafsir hadits di Universitas Islam Xinjiang, China. Setiap mahasiswa harus menjelaskan makna dari sebuah hadits di hadapan para guru besar.
Seperti dtayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (10/6/2016), Universitas Islam Xinjiang menjadi saksi bagaimana pendidikan Islam tetap bersemi di Xinjiang, provinsi otonomi khusus etnis Uighur, yang sebagian besar warganya beragama Islam.
Berdiri sejak 29 tahun lalu, ini satu-satunya perguruan tinggi Islam di Xinjiang. Saat ini, tercatat 680 mahasiswa menuntut berbagai ilmu keislaman di universitas ini.
Baca Juga
Salah satunya adalah Yusufjan Rahman. Pemuda Uighur ini merasa beruntung bisa menuntut ilmu di Universitas Islam Xinjiang, karena ujian masuknya terbilang sulit.
Advertisement
Baca Juga
"Saya ingin sekali mendalami inti ajaran Islam, terutama Alquran dan hadits. Dengan begitu saya bisa mengajarkan Islam kepada orang lain," kata Yusufjan Rahman.
Melalui seleksi ketat, seluruh mahasiswa di Universitas Islam Xinjiang bisa menuntut ilmu tanpa dipungut biaya.
Pihak kampus juga rutin mengirim mahasiswa maupun dosen untuk menimba ilmu tentang Islam di negara lain, termasuk Indonesia.
"Setiap tahun kami memiliki program pertukaran mahasiswa maupun tenaga pengajar, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di negara-negara lain. karena Xinjiang merupakan daerah dengan etnis yang beragam, termasuk mereka yang beragama Islam," jelas Hilijang Anayiti, Sekretaris Universitas Islam Xinjiang.
Keberadaan Universitas Islam Xinjiang seakan menjadi bukti, meski menjadi agama minoritas, namun Islam tetap berkembang di negeri tirai bambu.