Jokowi Minta Masyarakat Tenang Sikapi Kasus Vaksin Palsu

Menkes mengumumkan 14 rumah sakit pengguna vaksin palsu.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 16 Jul 2016, 06:32 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2016, 06:32 WIB
20160628-Satgas-115-Jakarta-Jokowi-FF
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/6). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar masyarakat tetap tenang terkait beredarnya vaksin palsu di pasaran.

"Saya sudah memerintahkan Menkes untuk segera mencari solusi," ucap Jokowi melalui keterangan tertulis usai sosialisasi UU Tax Ammesty di Convention Hall Grand City Surabaya Convex, Surabaya, Jumat 15 Juli 2016.

Solusi tersebut, lanjut Jokowi, dapat dilakukan langsung oleh Kementerian Kesehatan atau bersama pemerintah daerah untuk satu persatu menyelesaikan di setiap lokasi di mana terdapat peredaran vaksin palsu.

"Yang penting (masyarakat) tenang dulu karena ini menyangkut tidak setahun, dua tahun. Ini 13 tahun sehingga harus ditangani juga termasuk sanksi terhadap RS maupun individu yang tersangkut," ujar dia.

Tentang langkah yang diambil bagi pasien yang telah menggunakan vaksin palsu, Jokowi meminta untuk menunggu langkah lanjut kemenkes. "Ini harus ditangani betul-betuk secara detail dan hati-hati," ucap Jokowi.

Pemerintah melalui Menteri Kesehatan Nila F Moeloek telah menyebutkan nama-nama fasilitas dan tenaga kesehatan penerima distribusi vaksin palsu dalam rapat kerja dengan DPR di Jakarta, Kamis 14 Juli 2016.

Tidak hanya distributor, kepala rumah sakit, bidan, dan dokter pun menjadi tersangka. Saat diumumkan, jumlah layanan kesehatan yang menggunakan vaksin palsu tersebut mencapai 14 fasilitas layanan kesehatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya