Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menduga masih ada ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang berangkat ke Timur Tengah kemudian bergabung dengan kelompok teroris ISIS.
Sebenarnya Polri sudah menangkap fasilitator WNI ke ISIS, Abu Fauzan beberapa waktu lalu dan memonitor jalur yang mereka gunakan. Namun tetap saja keberangkatan WNI ke Timur Tengah belum bisa sepenuhnya dihentikan.
"Jadi yang ditangkap ada puluhan dari beberapa bulan ini, yang lolos juga ada. Jumlah totalnya hampir 500 yang sudah berangkat," kata Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Advertisement
Menurut Tito, ratusan WNI yang lolos berangkat ke Suriah diduga menggunakan berbagai modus. "Masih ada yang berangkat karena mereka menggunakan banyak trik, jalur-jalur," ucap dia.
Dia mengungkapkan, Polri akan terus mengawasi bandara-bandara yang berpotensi digunakan WNI untuk berangkat ke Suriah. Ada tim Kepolisian yang ditugaskan di tiap bandara untuk mengawasi.
"Ada tim kami yang memonitor kemungkinan rute-rute yang sudah kami ketahui. Yang kedua, ada tim dari intelijen Densus 88 Antiteror Polri yang mengamati jaringan ini," Tito menandaskan.
Beberapa waktu lalu, polisi menangkap Abu Fauzan yang diduga sudah tiga kali memberangkatkan WNI ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Polisi menyebut tiga gelombang pemberangkatan itu terjadi pada Oktober dan November 2015. Sementara satu keberangkatan lagi terjadi pada Januari 2016
Polri belum mengungkap bagian dari jaringan mana tersangka teroris ini. Namun, polisi mendalami kemungkinan keterkaitan dengan Bahrun Naim, warga Indonesia yang jadi petinggi ISIS di Raqqa, Suriah. Bahrun Naim diyakini bertanggungjawab atas serangan teror di kawasan Thamrin, Jakarta, Januari 2016.