Liputan6.com, Jakarta - - - Presiden Jokowi menegaskan pentingnya pemberantasan pungli saat ini. Pemberantasan pungli bukan soal besar kecilnya, tapi efek besar yang bisa berpengaruh pada penurunan daya saing Indonesia.
Pria bernama lengkap Joko Widodo itu mengatakan pemerintah memulai operasi pemberantasan pungli sejak pekan lalu. Mulai saat itu juga, segala bentuk pungli baik yang kecil atau yang besar akan diberantas.
Baca Juga
Biang Kerok Pungli di Air Terjun Tumpak Sewu, Pengunjung Ngaku Bayar Tiket Masuk sampai 3 Kali
Viral Pungli Joki Pemandu Jalur Alternatif Puncak Bogor Rp850 Ribu, Apakah Permintaan Maaf Pelaku Cukup Loloskan dari Jerat Hukum?
Operasi Pemberantasan Premanisme di Tiga Lokasi Lampung Utara, 12 Orang Ditangkap
"Sekali lagi ingin saya tegaskan, yang namanya pungutan liar atau pungli bukan soal besar kecilnya. Tetapi keluhan yang sampai ke saya itu memang sudah puluhan ribu banyaknya, baik yang kecil urusan sepuluh ribu, seratus ribu, jutaan," ujar Jokowi di hadapan para gubernur se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Advertisement
Langkah pemerintah memberantas pungli ini bukan tanpa alasan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut laporan dan keluhan masyarakat kepadanya sangat banyak.
"Ini bukan masalah urusan Rp 10 ribu, tetapi pungli telah membuat masyarakat kita susah untuk mengurus sesuatu, atau misalnya di jalan dicegat, dimintai pungutan," ucap Jokowi.
Lebih parah lagi, maraknya pungli juga berdampak pada ekonomi dalam negeri. Tingginya biaya produksi akibat banyaknya pungli membuat daya saing juga melemah.
"Ini pada akhirnya akan menimbulkan ekonomi biaya tinggi, yang nanti akibatnya akan menurunkan daya saing ekonomi kita daya saing ekonomi Indonesia," Jokowi memungkasi.