Jokowi: Masalah Pungli Bukan soal Besar Kecilnya

Jokowi mengatakan maraknya pungli juga berdampak pada ekonomi dalam negeri.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 20 Okt 2016, 15:53 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2016, 15:53 WIB
Jokowi-JK
Sidang kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/2/2015) pagi, membahas Pilkada serentak, Perppu perubahan UU tentang kelautan, dan tentang perumahan rakyat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - - - Presiden Jokowi menegaskan pentingnya pemberantasan pungli saat ini. Pemberantasan pungli bukan soal besar kecilnya, tapi efek besar yang bisa berpengaruh pada penurunan daya saing Indonesia.

Pria bernama lengkap Joko Widodo itu mengatakan pemerintah memulai operasi pemberantasan pungli sejak pekan lalu. Mulai saat itu juga, segala bentuk pungli baik yang kecil atau yang besar akan diberantas.

"Sekali lagi ingin saya tegaskan, yang namanya pungutan liar atau pungli bukan soal besar kecilnya. Tetapi keluhan yang sampai ke saya itu memang sudah puluhan ribu banyaknya, baik yang kecil urusan sepuluh ribu, seratus ribu, jutaan," ujar Jokowi di hadapan para gubernur se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Langkah pemerintah memberantas pungli ini bukan tanpa alasan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut laporan dan keluhan masyarakat kepadanya sangat banyak.

"Ini bukan masalah urusan Rp 10 ribu, tetapi pungli telah membuat masyarakat kita susah untuk mengurus sesuatu, atau misalnya di jalan dicegat, dimintai pungutan," ucap Jokowi.

Lebih parah lagi, maraknya pungli juga berdampak pada ekonomi dalam negeri. Tingginya biaya produksi akibat banyaknya pungli membuat daya saing juga melemah.

"Ini pada akhirnya akan menimbulkan ekonomi biaya tinggi, yang nanti akibatnya akan menurunkan daya saing ekonomi kita daya saing ekonomi Indonesia," Jokowi memungkasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya