Buka Forum Demokrasi, Jokowi Pamer Toleransi Hindu-Islam di Bali

Provinsi dengan mayoritas masyarakatnya beragama Hindu, memiliki Pondok Pesantren Bali Bina Insani di Tabanan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 08 Des 2016, 13:55 WIB
Diterbitkan 08 Des 2016, 13:55 WIB
20161208-Jokowi Resmikan Bali Democracy Forum IX-Bali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi internasional. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Liputan6.com, Nusa Dua - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Bali Democracy Forum IX di Bali. Di hadapan para tamu undangan dan peserta, Jokowi memamerkan keindahan toleransi dan keberagaman di Indonesia. Jokowi mengatakan, tidak perlu jauh-jauh memberikan contoh keberagaman di Indonesia.

Menurut Presiden, indahnya toleransi dapat dirasakan di Bali. Provinsi dengan mayoritas masyarakatnya yang beragama Hindu, masih memiliki Pondok Pesantren Bali Bina Insani di Tabanan. Sampai saat ini, pesantren itu masih berdiri kokoh dan menjalankan kegiatan secara normal.

"Bagaimana mungkin sebuah pondok pesantren dapat hidup dengan aman dan nyaman di tengah masyarakat yang mayoritas penduduknya penganut agama Hindu? Ini semua telah mendorong sinergi alami antara agama, toleransi, dan demokrasi di Indonesia. Aksi 2 Desember lalu di Jakarta juga dapat dilihat sebagai satu bukti," ujar Jokowi di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/12/2016).

Forum Demokrasi kali ini memang mengambil tema "Agama, Demokrasi, dan Toleransi". Tema ini dirasa sangat pas dengan kondisi dunia yang tengah dilanda krisis kepercayaan antarsesama. Indonesia pun menurut Jokowi, merupakan contoh paling relevan soal toleransi beragama.

"Sejarah Indonesia mengajarkan bahwa ajaran Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai. Nilai mengenai perdamaian inilah yang sampai saat ini terus dipegang oleh umat Islam Indonesia. Selain Islam, Indonesia adalah rumah bagi umat Kristiani, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Nilai-nilai perdamaian juga dipegang teguh oleh semua umat di Indonesia," imbuh Jokowi.

Presiden mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menjaga sinergi antara demokrasi, agama, dan toleransi. Sehingga demokrasi bisa menciptakan kedamaian dunia.

"Pemerintah perlu secara aktif mendorong sinergi antara demokrasi, agama, dan toleransi. Upaya itu hendaknya terefleksikan dalam semua kebijakan nasional. Karenanya, pendekatan top-down berupa peran aktif pemerintah menjadi kunci, baik melalui good governance dan supremasi hukum yang sama pentingnya dengan upaya penguatan demokrasi dari akar rumput," pungkas Jokowi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya