Liputan6.com, Purwakarta - Pascapenyergapan empat terduga teroris oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri pada Minggu 25 Desember 2016, pengamanan di perairan waduk Ir H Juanda Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat akan diperketat.
"Kami jauh-jauh hari sudah bekerja sama dengan Pemkab Purwakarta, kali ini semakin diperketat lagi. Terutama soal keberadaan keramba jaring apung (KJA). Salah satunya dengan peran Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk pemantauan dan pendataan pemilik KJA," kata Kapolres Purwakarta AKBP Hanny Hidayat di Mapolres Purwakarta, Senin (26/12/2016).
Dikatakan Kapolres, Pemkab Purwakarta, TNI dan Polri sedang dalam proses penertiban KJA sejak dua tahun terakhir. Ke depan, pendataan pemilik KJA harus berkoordinasi dengan pemerintah, baik di level kelurahan, polsek, polres dan kodim.
Advertisement
"Karena di sana kan objek vital nasional. Meski ada pengusahaan KJA, harus terdata dan tentunya dengan peran serta masyarakat," ujar Hanny.
Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Purwakarta sendiri selama ini sudah terlibat lebih jauh dalam pengamanan bendung Jatiluhur. Termasuk memantau keberadaan KJA.
"Siang ini kami segera analisa evaluasi keberadaan Satpolair di sana untuk lebih perkuat lagi pengamanan di Jatiluhur," Hanny menandaskan.
Â