Polri Cari Tahu Kebenaran Informasi Bantuan Nyasar di Aleppo

Bantuan untuk rakyat Aleppo itu justru untuk mendukung logistik kelompok teroris Jaysh Al-Islam, anak cabang ISIS.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 26 Des 2016, 18:57 WIB
Diterbitkan 26 Des 2016, 18:57 WIB
Kondisi Aleppo Sebelum dan Sesudah Perang
Kondisi Aleppo yang belum hancur akibat perang, Suriah (3/12). Pertempuran sengit antara tentara Suriah dengan pemberontak menyebabkan kondisi Aleppo semakin memprihatinkan. (AFP PHOTO / Youssef KARWASHAN)

Liputan6.com, Jakarta - Bantuan logistik dari Indonesian Humanitarian Relief (IHR) untuk warga Aleppo, Suriah, sempat menghebohkan dunia maya. Sebab bantuan tersebut diduga tidak tersalurkan untuk warga sipil Aleppo. Bantuan itu justru untuk mendukung logistik kelompok teroris Jaysh Al-Islam, anak cabang ISIS.

Kepala Biro Penerangan Umum Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Rikwanto mengaku sudah mendengar adanya informasi bantuan ke Aleppo nyasar tersebut.

"Ya iya, itu kan ada di medsos ya," kata Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/12/2016).

Namun, Rikwanto mengatakan pihaknya belum mengetahui kebenaran informasi tersebut. Oleh karena itu, pihaknya masih mencari tahu kebenaran hal tersebut.

"Kita kan selidiki berita itu. Penyelidikan saja," ucap Rikwanto.

Dalam video Euronews yang beredar tampak salah satu bantuan -- yang turut "disita" para pemberontak -- berasal dari Indonesia.

Pada kardus tertera tulisan 'Indonesian Humanitarian Relief' (IHR) -- lembaga nonpemerintah yang didirikan dan dikelola oleh aktivis kemanusiaan, paralegal, dan tokoh masyarakat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya