Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo membagikan bantuan nontunai dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Seperti biasa, usai sambutan, Jokowi membagikan sepeda kepada warga. Kali ini yang mendapat kesempatan adalah para ibu.
"Coba ibu-ibu dari Depok mana? Cepat. Satu saja jangan banyak-banyak. Bekasi mana? Maju satu sini. Bogor mana? Coba ya boleh maju. Jangan banyak-banyak," kata Jokowi di GOR Popki Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (23/2/2017).
Baca Juga
Dengan cepat enam ibu naik ke panggung. Mereka berdiri di sisi kiri Jokowi. Ibu pertama yang mendapat kesempatan adalah Sali asal Depok.
Advertisement
Sali mengaku gemetar berada dekat Jokowi. Dia mengatakan sampai harus salat tahajud sebelum bertemu dengan Jokowi.
"Kayak mimpi, Pak. Saya tadi malam salat tahajud ketemu Bapak," kata Sali.
Jokowi pun dibuat heran dengan perkataan Sali. Hanya untuk bisa bertemu dengannya sampai harus tahajud.
"Tahajud, kok, ketemu saya," ucap Jokowi.
Sali diminta menyebutkan tiga provinsi yang ada di Indonesia. Sali kemudian menjawab Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
"Pintar banget ya, pegang PKH pintar-pintar. Ya sudah sepeda diambil," kata Jokowi.
Beda lagi dengan Nur. Ibu yang satu ini terang-terangan coba mengatur Jokowi agar tidak memberi pertanyaan yang sulit untuknya.
"Jangan sulit-sulit, Pak. Buah-buah," kata Nur.
"Ibu Nur kok atur-atur Presiden. Ya sudah lima nama makanan khas," ucap Jokowi memberi pertanyaan.
Nur lalu menjawab dengan beberapa makanan tradisional seperti gado-gado, soto, gudeg, sayur asem, sayur sop, dan rendang.
"Aduh Bu Nur ini, sudah sepedanya diambil," kata Jokowi.
Hal serupa juga dilakukan oleh Sumiati. Ibu asal Depok ini memesan pertanyaan khusus kepada Jokowi. Kali ini dia meminta Jokowi tidak banyak memberikan pertanyaan.
"Suka-suka yang nanya, dong. Sebutkan nama burung khas Indonesia," kata Jokowi.
"Burung beo, burung perkutut, burung cikukur, dan burung nuri. Udah, Pak, jangan banyak-banyak, belum sarapan. Ada snack minum di sini. Tapi belum makan nasi, Pak, kan, sudah siang," sahut Sumiati.
Tak kuasa mendengar ocehan ibu itu, Jokowi langsung meminta Sumiati mengambil sepedanya.
Momen ini juga digunakan para ibu untuk curcol alias curhat colongan kepada Jokowi. Hal ini dilakukan oleh Nurjanah. Setelah berhasil membacakan Pancasila, dia menceritakan rumahnya yang longsor.
"Saya punya unek-unek rumah longsor. Disuruh pindah ke rusun. Kalau malam dingin. Anak saya punya penyakit asma. Suami saya kerja jauh di Bogor," tutur Nurjanah.
Jokowi langsung meminta staf kepresidenan untuk mencatat alamat Nurjanah. Hari itu juga Jokowi meminta rumah Nurjanah ditinjau.
"Alamat catat, sepedanya diambil dulu. Hari ini dilihat, sepedanya diambil," Jokowi memungkasi.