Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Tuty Kusumawaty, mengatakan anggaran untuk pengerjaan sarana cepat masal atau MRT (Mass Rapid Transit) fase kedua bisa mencapai dua kali lipat dari anggaran sebelumnya.
"Awalnya itu Rp 23 triliun, jadi karena naik dua kali lipat kurang lebih Rp 38 triliun," ucap Tuty di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/17).
Baca Juga
Menurut Tuty, melonjaknya kebutuhan dana ini karena adanya rencana penambahan jalur. Tadinya, jalur MRT hanya sampai Kampung Bandan, tetapi kemudian diperpanjang hingga Ancol Timur.
Advertisement
Tuty mengatakan pihaknya masih membahas tambahan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan MRT ini. Menurut dia, hal itu masih dalam proses dan tengah dirapatkan dengan pihak DPRD DKI Jakarta.
"Selain itu juga masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Untuk keseluruhannya, kita hitung kembali termasuk sampai dengan Ancol Timur," ujar dia.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengharapkan, adanya rute Bundaran HI hingga Ancol bisa meningkatkan jumlah penumpang sekaligus menjadikan daerah sekitar MRT menjadi kawasan komersil.
"Sama seperti di Lebak Bulus, mungkin bedanya di sana untuk apartemen harga subsidi jual yang murah. Karena untuk pasangan muda, sedangkan Ancol bisa jadi komersil," tuturnya.
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur ini menegaskan sudah menyiapkan pembangunan apartemen di setiap depo MRT. "Semua depo, di atasnya nanti akan dibangun sebuah apartemen," tegas Ahok.