Proyek Perpanjangan MRT Hingga Ancol Timur Dipercepat

Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) dengan PT Pembangunan Jaya Ancol mengenai pengerjaan fase kedua rute Bundaran HI hingga Ancol Timur. Penandatanganan ini disaksikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok secara langsung.

Awalnya fase kedua pengerjaan akan dilaksanakan pada 2019 dengan rute Bundaran HI sampai Kampung Bandan. Namun, kemudian diperpanjang hingga Ancol Timur dan direncanakan mulai pada 2018.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati percepatan pembangunan MRT tahap dua ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Gubernur DKI Jakarta Ahok dan Presiden Joko Widodo di konstruksi bawah tanah beberapa waktu lalu.

"Jadi ini dipercepat di tahun 2018, serta perubahan rute ini diakibatkan di Kampung Bandan tidak memungkinkan dibangun depo sehingga diperpanjang trayeknya dari 8,5 kilometer menjadi 14,6 kilometer," ucap Tuty di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Maret 2017.

Selain itu, ia menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta sudah membahas dan berkorespondensi dalam pengusulan perpanjangan trayek tersebut.

"Jadi kawasan Ancol secara ekonomi akan menambahkan perekonomian baru. Secara benefit akan dapat dirasakan oleh masyarakat Jakarta ataupun Indonesia," ujar Tuty.

Sementara itu di lokasi yang sama, Presiden Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar menyatakan hal ini akan mempermudah akses masyarakat menuju kawasan Ancol. Sekaligus dapat mendukung perubahan gaya hidup dalam menggunakan transportasi publik.

"Nanti untuk pembangunan depo akan membutuhkan lima sampai enam hektare dan direncanakan terdapat tujuh stasiun. Tetapi akan lebih banyak stasiun bawah tanah, tujuh underground station dan enam stasiun layang," jelas dia.

Untuk fase pertama, panjang jalur MRT Lebak Bulus hingga Bundaran HI yaitu 16 kilometer dan dapat melayani sebanyak 173.400 penumpang.