Liputan6.com, Jakarta - Polri meminta masyarakat untuk waspada bila ingin melakukan transaksi tunai dengan jumlah uang yang cukup besar. Kabiro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan hal itu guna mencegah terjadinya tindak pidana perampokan dengan kekerasan hingga menimbulkan korban jiwa.
"Jangan beranggapan biasanya aman atau biasanya tak ada apa-apa. Anda sedang dalam incaran mereka (pelaku kejahatan," kata Rikwanto di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (10/6/2017).
Baca Juga
Biasanya, sambung Rikwanto, transaksi tunai dalam jumlah besar terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Situasi ini, menurut dia, malah menjadi kesempatan para pelaku kejahatan melancarkan aksi.
Advertisement
"Para nasabah yang mengambil uang itu menjadi sasaran mereka-mereka," ujar Rikwanto.
Rikwanto menambahkan modus pelaku kejahatan memang terbilang sama dari tahun ke tahun. Misalnya, dengan mengikuti korbannya dari tempat pengambilan uang atau Bank hingga ke tempat tujuan. Kemudian menggembosi ban kendaraan korban.
"Waktu kempes itulah pemiliknya turun dan dilakukan pencurian dan kekerasan. Yang dilakukan di Daan Mogot seperti itu," terang Rikwanto.
Aksi perampokan terjadi di sekitar SPBU 34-11712 Jalan Daan Mogot, KM 12, Cengkareng, Jakarta Barat. Korban bernama Davidson Tantono (30) tewas di tempat setelah ditembak kawanan perampok jalanan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kejadian berlangsung sekitar pukul 13.15 WIB.
Saat itu, korban yang mengendarai mobil bernopol B 1136 GHY, baru saja mengambil uang dari bank di sekitar lokasi. "Korban kemudian ke SPBU bermaksud isi angin, bukan isi bensin," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 9 Juni 2017.
Di saat yang sama, pelaku yang menggunakan sepeda motor langsung mengambil tas berisi uang sekitar Rp 300 juta dari mobil korban. Korban sempat melawan.
"Tasnya berisi uang Rp 300 jutaan untuk karyawannya. Sempat ada tarik-tarikan tas. Kemudian korban ditembak hingga tewas," jelas dia.