Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-5 RI Megawati Sukarnoputri akan dianugerahi gelar doctor honoris causa oleh Universitas Negeri Padang. Rencananya pemberian penghargaan gelar doktor kehormatan bidang politik pendidikan ini akan berlangsung hari ini.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, ini adalah salah satu bentuk penghargaan atas kontribusi Megawati terhadap bangsa Indonesia.
Baca Juga
"Kami mengucapkan terima kasih yang tulus atas penghargaan yang diberikan untuk Ibu Megawati dan kontribusi beliau," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa 19 September 2017.
Advertisement
Dia menegaskan, pemberian gelar ini menjadi momentum PDIP menelaah baik tidaknya sistem politik pendidikan di Indonesia.
"Kami menggunakan momentum ini untuk menelaah kembali apakah benar sistem politik pendidikan kita sudah benar-benar baik yang pada muaranya harus bisa menyelesaikan banyak masalah bangsa, menggelorakan nilai-nilai disiplin dan kejujuran di tengah-tengah bangsa ini," jelas Sekjen PDIP ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Â
Alasan Pemberian Gelar
Sementara itu, menurut Rektor Universitas Negeri Padang, Ganefri, penghargaan ini diberikan setelah melihat rekam jejak Megawati yang cukup panjang di bidang politik pendidikan.
Dia menilai, putri presiden pertama RI Sukarno itu, berhasil mengubah paradigma pendidikan nasional sejak awal reformasi, yang manfaatnya dirasakan sampai sekarang.
"Ibu Megawati luar biasa berjasa dalam sistem pendidikan nasional ketika Beliau saat menjabat sebagai Presiden telah mengubah paradigma pendidikan nasional," ucap Ganefri.
Salah satu yang dilahirkan Megawati, lanjut dia, adalah berhasil menerbitkan UU Nomor 20 Tahun 2003. UU itu mengimplementasikan amanat konstitusi tentang alokasi 20 persen dana APBN untuk pendidikan. Hal inilah yang membuat Megawati layak diberi gelar doctor honoris causa.
"UU Sisdiknas jelas-jelas mencantumkan tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia Indonesia yang berakhlak mulia sebagai realisasi dari nation and character building, pembentukan karakter bangsa yang didengungkan oleh Presiden Sukarno berkali-kali pada masa awal berdirinya Republik Indonesia," pungkas Ganefri.
Advertisement