9 Terduga Teroris Bima Diboyong ke Jakarta

Dua jenazah terduga teroris Bima telah diserahkan kepada keluarganya dan sudah dimakamkan.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 02 Nov 2017, 20:04 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2017, 20:04 WIB
Teroris Bima
Ilustrasi (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Pasca-penembakan dua anggota Polres Bima pada 11 September 2017, polisi mengembangkan kasus tersebut hingga menangkap sembilan terduga teroris. Penangkapan tersebut berlangsung di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Terkait penangkapan sembilan orang ini akan dibawa sore hari ini ke Jakarta, untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Martinus menjelaskan, penangkapan sembilan terduga teroris itu, berkaitan dengan pengejaran 11 terduga teroris yang diduga kelompok Bima anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah.

"Masih ada tujuh orang pelaku yang masih dicari dan masuk dalam DPO (daftar pencarian orang). Keterkaitan dengan MIT di Poso adalah mereka memiliki komunikasi dan mengikuti pelatihan, tapi apakah kesebelas orang ini pernah ke Poso atau tidak, ini perlu pemeriksaan lebih dalam," dia memaparkan.

Berikut daftar nama terduga teroris di Bima, termasuk Amir alias Dance dan Yaman yang sudah tewas dalam baku tembak dengan Densus 88 Antiteror sebelumnya di Bima.

1. MA (37), Muhammad Amirullah alias Dance

Alamat: Kota Bima (meninggal dunia dalam operasi Gakkum).

Keterlibatan: Eksekutor penembakan Bripka Abdul.

2. RF (27), Rahmad Fadhlidzil Jalal alias Yaman

Alamat: RT 07 RW 02, Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima (meninggal dunia dalam tembak menembak).

Keterlibatan: Membonceng I (Ikbal) pada saat melakukan eksekusi penembakan terhadap Bripka Zaenal.

3. I (28)

Alamat: Kecamatan Mpunda, Kota Bima.

Keterlibatan: Pelaku penembakan terhadap Bripka Zaenal.

4. AH (60)

Alamat: Ambalawi, Kabupaten Bima

Keterlibatan: Memberikan bantuan logistik kepada pelaku yang dalam pelarian, karena terkait dengan penembakan anggota Polres Bima.

5. JA (28)

Alamat: Mpunda, Kota Bima

Keterlibatan: Sebagai koordinator penyedia logistik untuk diberikan kepada para pelaku yang sedang dalam pelarian karena terkait dengan penembakan anggota Polres Bima.

6. Y (29)

Alamat: Mpunda, Kota Bima

Keterlibatan: Ikut dalam pelatihan fisik.

7. AR (30)

Alamat: Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima

Keterlibatan: Ikut dalam pelatihan fisik.

8. RJ (28)

Alamat: Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima

Keterlibatan: Sebagai pengantar logistik.

9. AM

Alamat: Kecamatan Bima, Kota Bima

Keterlibatan: Yang bersangkutan membeli senjata api bersama tersangka I.

10. BA (31)

Alamat: Ambalawi, Kabupaten Bima

Keterlibatan: Mengetahui aksi dan berperan sebagai orang yg memberi motivasi sebelum penembakan bripka Abdul Gafur 11 September 2017. Membantu pendanaan aksi teror Pok Dance dan membantu pelarian para pelaku penembakan Pok Dance.

11. SR

Keterlibatan: Pembuat senjata api asal Kabupaten Dompu.

 

Dimakamkan

Martinus mengatakan, dua jenazah terduga teroris yang tewas saat baku tembak dengan tim Densus 88 Antiteror di Bima, NTB, Senin 30 Oktober lalu telah diserahkan kepada pihak keluarga dan keduanya sudah dimakamkan. Keduanya bernama Amir alias Dance dan Yaman.

"Terhadap kedua terduga teroris yg telah meninggal saat kontak senjata, telah dimakamkan kemarin di wilayah Kota Bima," ucap dia.

Martinus mengatakan, proses pemakaman kedua terduga teroris tersebut berjalan lancar dan kondusif.

Dua terduga teroris yang tewas di Ambalawi, Bima, NTB itu diduga anggota Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) di Bima. Keduanya juga diduga masih terkait kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya