Jokowi: Jangan karena Pilkada Persaudaraan Jadi Retak

Jokowi meminta, Pilkada 2018 harus disambut semangat demokrasi yang tinggi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 16 Feb 2018, 06:34 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2018, 06:34 WIB
jokowi
Presiden Jokowi menyerahkan PKH dan KIP di Lapangan Syech Yusuf, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (15/2/2018). (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya merawat persaudaran di Pilkada Serentak 2018. Dia berharap, pesta rakyat lima tahunan itu tidak dicoreng dengan perpecahan antarkelompok dan warga.  

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan pada penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Sosial (Bansos) Pangan Beras Sejahtera (Rastra), di Lapangan Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis, 15 Februari 2018.

"Jangan sampai karena pilihan gubernur, pilihan bupati, pilihan wali kota atau nanti pilihan Presiden, hubungan menjadi retak. Tidak rukun antar tetangga, antar kampung antar suku apalagi antar agama," tegas Jokowi seperti dikutip dari situs setkab.go.id.

Menurut Jokowi, ajang pilkada serentak 2018 harus disambut dengan semangat demokrasi. Dia berharap pemilihan Wali Kota, Bupati, dan Gubernur tidak membuat masyarakat terpecah belah.

"Tidak boleh. Karena kita ini bersaudara. Mari kita jaga, kita rawat bersama-sama kerukunan kita persatuan kita," ucap Jokowi.

Ditingkatkan Tahun Depan

jokowi
Presiden Jokowi menyerahkan PKH dan KIP di Lapangan Syech Yusuf, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (15/2/2018). (Liputan6.com/Fauzan)

Mengenai KIP dan PKH, Jokowi meminta penggunaan dana di kartu-kartu itu harus diperhatikan agar ke depan bisa merancang lagi anggaran dan dana, serta ada keberlanjutan.

"Atas doa restu ibu semuanya, anggaran PKH nanti bisa ditingkatkan lagi tahun depan, anggaran untuk KIP juga bisa ditingkatkan, sehingga kita semuanya, terutama dalam mempersiapkan anak-anak kita agar sehat, pintar, sehingga bisa bersaing dengan negara-negara lain," terang Jokowi.

Sementara, Menteri Sosial Idrus Marham dalam laporannya mengatakan, di Sulawesi Selatan PKH dibagikan kepada 311.997 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan bantuan senilai Rp 589 miliar. Untuk KIP dibagikan kepada 754.405 siswa dengan total nilai Rp 382 miliar.

Selain itu, dibagikan juga bansos pangan rastra kepada 405.860 KPM dengan nilai Rp 393 miliar, serta bantuan pangan non tunai sebanyak 229.835 KPM dengan total nilai Rp 197 miliar.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya