Menteri Susi: Jangan Beri Celah Pihak Asing Curi Ikan dari Indonesia

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut, Jokowi ingin laut jadi masa depan rakyat Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mei 2018, 16:05 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2018, 16:05 WIB
Terima Perwakilan Nelayan, Begini Gaya Jokowi Saat Berfoto Bersama
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berfoto bersama perwakilan nelayan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memiliki komitmen kuat untuk memberdayakan sektor kelautan.

Hal ini disampaikan Susi di hadapan perwakilan nelayan dan peserta Rembug Nasional Tahun 2018 serta Musyawarah Nasional VII Himpunan Nelayan seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta. 

"Beliau (Jokowi) lah yang dengan segala komitmen penuh menjadikan laut NKRI ini menjadi berdaulat, penuh hanya untuk nelayan dan perikanan Indonesia. Tanpa komitmen dari beliau, kedaulatan laut Indonesia hanyalah mimpi," ucap Susi Pudjiastuti, Selasa (8/5/2018).

Susi menyebut, Jokowi ingin laut jadi masa depan rakyat Indonesia. Untuk merealisasikan keinginan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengawal menggunakan tiga pilar.

"3 pilar utamanya yaitu kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan," kata dia.

Susi mengatakan, tak memberi celah kepada pihak asing untuk mengeruk ikan dari laut Indonesia. Pemerintah, berkomitmen untuk menjaga laut Indonesia.

"Komitmen ini ditunjukkan dengan pembentukan Satgas dan juga kemudahan-kemudahan dalam hal perizinan dan lain sebagainya," ujar Susi Pudjiastuti.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Keluhan Nelayan

Presiden Jokowi menerima perwakilan nelayan dan peserta Rembug Nasional Tahun 2018 serta Musyawarah Nasional VII Himpunan Nelayan seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta. Di sela-sela pertemuan, Jokowi memberikan kesempatan kepada nelayan untuk menyampaikan keluhan.

Marince, nelayan wanita asal Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua, salah satu yang ingin menyampaikan unek-unek. Sebelum Marince menceritakan aktivitas nelayan di Mamberamo, Jokowi terlebih dulu mengajukan pertanyaan.

"Nelayan di Mamberamo kalau masuk ke laut kemudian pulang bisa bawa ikan apa saja dan berapa kilo atau berapa ton?" ucap Jokowi, Selasa (8/5/2018).

Marince malah menjawab jumlah nelayan di Mamberamo sebanyak 2.000 orang. Mereka tidak hanya menangkap ikan, tapi juga buaya.

"Kami mempunyai 2.000 nelayan yang hampir 80 persen nelayan perempuan. Ya, itu nelayan tangkap ikan dan nelayan tangkap buaya," kata dia.

Tidak yakin nelayan perempuan di Mamberamo bisa menangkap buaya, Jokowi kembali bertanya. Jokowi khawatir Marince keliru menjawab pertanyaannya.

"Di Mamberamo tidak hanya nangkap ikan, tapi buaya juga? Benar?" kata Jokowi.

"Betul bapak," jawab Marince.

"Bener?" timpal Kepala Negara lagi.

"Iya Bapak Presiden," ucap Marince.

"Serem juga," kata Jokowi disambut tawa para nelayan yang hadir.

Mantan Wali Kota Solo ini kemudian bertanya mengenai alat transportasi yang tepat dari Jayapura menuju Mamberamo.

Menurut Marince, sebaiknya menggunakan pesawat khusus seperti pesawat Susi Air milik Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

"Bisa dengan pesawat seperti yang punya Bu Susi," ucap Marince.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya