Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta masyarakat makin waspada terhadap potensi teror menyusul aksi terorisme secara beruntun belakangan ini. Serangan teror terakhir menyasar Markas Polda Riau, Rabu pagi. Dalam teror itu, empat pelakunya langsung dilumpuhkan.
"Mengutuk keras tindakan aksi teror tersebut dan meminta Polri bertindak tegas dalam menindak pelaku," ujar Bambang, di Jakarta Rabu (16/5/2018).
Namun, Bambang juga memuji kewaspadaan jajaran kepolisian. Sebab, kewaspadaan aparat membuat upaya teroris menyerang Mapolda Riau bisa dipatahkan.
Advertisement
"Tentu kita apresiasi atas kewaspadaan dan kesigapan aparat sehingga serangan para terduga teroris tersebut gagal dan mereka dapat dilumpuhkan meski ada korban," sebut dia.
Politikus Partai Golkar itu mengatakan, serangkaian teror belakangan ini menuntut kewaspadaan masyarakat. Menurut dia, masyarakat harus proaktif melaporkan potensi teror.
"Agar masyarakat tetap tenang dan tetap waspada terhadap lingkungan sekitarnya. Laporkan segera jika ada sesuatu yang mencurigakan ke pihak kemananan," tegas dia.
Bambang mengatakan perang terhadap teroris belum berakhir. Negara tidak boleh lengah melindungi masyarakat beserta seluruh tumpah darah Indonesia.
"Jangan berikan toleransi sedikit pun kepada gerakan radikalisasi dan terorisme yang mengancam NKRI," tegas dia.
Agar upaya pemberantasan teroris semakin baik, mantan ketua Komisi Hukum DPR itu menjanjikan revisi Undang-undang Anti Terorisme akan segera diselesaikan dalam waktu yang tak lama lagi.
"DPR bersama pemerintah telah berkomitmen untuk segera menyelesaikan revisi RUU Antiterorismen pada bulan Mei ini," Bambang Soesatyo menandaskan.
Teror di Mapolda Riau
Mapolda Riau diserang orang tak dikenal pukul 09.10 WIB, Rabu tadi. Penyerang menggunakan mobil Avanza berwarna putih. Awalnya, mobil itu masuk ke Mapolda Riau. Namun, ketika akan diperiksa petugas yang berjaga di pintu gerbang, pengendara mobil tersebut tiba-tiba menabrak petugas.
Kemudian salah satu orang tak dikenal itu membawa parang, turun dari mobil. Orang tersebut langsung ditembak polisi hingga tewas.
Selain menggunakan mobil, terduga teroris juga menyerang dengan menggunakan sepeda motor matik. Motor itu menerobos pintu gerbang mapolda, dan menyerang polisi dengan senjata tajam.
Kedua teroris yang menggunakan motor itu tewas ditembak polisi. Polisi masih memeriksa mobil Avanza yang digunakan oleh terduga teroris untuk memastikan ada atau tidaknya bom.
Advertisement