Indonesia dan Singapura Sepakati Kerjasama Antisipasi Dampak Revolusi Digital

Indonesia dan Singapura menyepakati kerjasama mengantisipasi dampak ketenagakerjaan dari revolusi digital

oleh Reza diperbarui 07 Jun 2018, 17:57 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2018, 17:57 WIB
Indonesia dan Singapura
Indonesia dan Singapura menyepakati kerjasama mengantisipasi dampak ketenagakerjaan dari revolusi digital

Liputan6.com, Jakarta Indonesia dan Singapura menyepakati kerjasama mengantisipasi dampak ketenagakerjaan dari revolusi digital. Kerjasama disepakati setelah Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dan Menteri Tenaga kerja Singapura Josephine Teo melakukan pertemuan bilateral di sela-sela sidang perburuhan ILO di Jenewa, Swiss, kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Hanif menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Singapura yang selama ini telah bekerjasama dengan Indonesia dalam hal ketenagakerjaan melalui Temasek Foundation dan Singapore Polytechnic.

“Indonesia berharap kerjasama peningkatan skill pekerja harus terus ditingkatkan, guna mengantisipasi dampak revolusi industri 4.0,” kata Menteri Hanif. Ia juga menambahkan, Indonesia berharap kerjasama melakukan pemetaan transformasi sebagai respon terhadap digitalisasi dan industri 4.0. “Indonesia ingin melihat pengalaman yang telah dilakulan Singapura”.

Selain itu, Indonesia juga meminta Singapura bertukar pengalaman dalam menjalankan skema pembiayaan peningkatan keterampilan bagi pekerja (skills development fund).

Kedua menteri sangat menyadari dampak digitalisasi industri atau yang lazim disebut revolusi industri 4.0, yang banyak menghilangkan jenis pekerjaan konvensional. Namun pada saat yang sama akan menghadirkan banyak jenis pekerjaan baru di masa mendatang. Oleh karenanya, diperlukan pemetaan jenis pekerjaan yang akan muncul di masa mendatang.

“Singapura membuka diri bekerjasama dan berbagi pengalaman dalam memetakan future of work,” kata Josephine.

Menurutnya, dalam mengantisipasi dampak industri digital, Singapura telah memperkenalkan konsep industrial map dan profesional engagement dimana setiap industri memiliki peran penting dalam mengatasi perubahan jenis pekerjaan. Untuk itu, keberadaan pelatihan di setiap perusahaan menjadi sangat penting. Dengan pelatihan, akan diketahui kenutuhan jenis pekerjaan. karena itulah cermin kebutuhan pekerjaan di setiap perusahaan.

Di ujung pertemuan, Josephine mengundang Menaker RI datang ke Singapura dalam rangka mengkonkritkan berbagai kerjasama yang dapat dilakukan untuk bersama sama kita meningkatkan kualitas SDM di era digitalisasi ekonomi.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan, perlunya kerjasama dengan Singapura untuk memastikan seluruh pekerja migran Indonesia di Singapura dan sebaliknya, mudah mengakses jaminan sosial. Dengan demikian, kesejahteraan pekerja makin meningkat.

 

 

(*)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya