Liputan6.com, Jakarta - Operasi tim Disaster Victim Identification (DVI) mengutamakan ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan pemeriksaan tubuh korban jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Saat ini, baru ada 79 korban kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan JT 610 itu yang teridentifikasi.
Sementara, data penumpang dan awak pesawat dalam manifes Lion Air berjumlah 189 orang.
"Operasi DVI bukan mengejar cepat. Sebanyak apapun barang bukti atau sampel yang ada, kondisinya bagaimana, artinya caranya untuk membuat sampel itu untuk muncul DNA nya itu perlu waktu," kata Vice Commander DVI Kombes Triawan Marsudi saat menggelar konferensi pers di Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta, Sabtu, 10 November 2018.
Advertisement
Ia menyampaikan, prinsip ketelitian dan kehati-hatian tersebut perlu dilakukan karena identifikasi yang dilakukan menyangkut dengan individu.
"Manusia yang hidup saja punya hak azasi, yang meninggal juga begitu, punya hak azasi untuk diakui identitasnya. jadi ini yang kita harapkan," ujar Triawan.
Ia menambahkan, tim DVI Polri akan terus menerima temuan jenazah korban Lion Air untuk diperiksa DNA-nya hingga teridentifikasi.
"Operasi ini akan terus dilakukan, mungkin sampai tidak ada lagi yang bisa kita periksa. Nanti mungkin akan ada waktu, kita akan menyampaikan apapun hasil dari pemeriksaan ini. Ini harus segera disampaikan, supaya tahu karena masing-masing kasus itu tidak bisa disamakan, kondisinya berbeda-beda," jelas Triawan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pencarian Korban Dihentikan
Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi menyatakan, pihaknya menghentikan pencarian terhadap korban Lion Air PK-LQP dengan kode penerbangan JT 610. Keputusan diambil berdasarkan evaluasi, peninjauan ke TKP, rapat staf, dan masukan dari berbagai pihak
Tepat pada hari ini Sabtu (10/11/2018), Basarnas telah mencari korban selama 13 hari dari hari jatuhnya Lion Air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin 29 Oktober 2018.
Dia mengatakan, pada Jumat pagi 10 November, pihaknya hanya menemukan satu kantong jenazah. Setelah itu sampai sore dan malam tidak ada lagi penemuan. Begitu juga dengan hari ini, tidak ada penemuan.
"Jadi berdasarkan pantauan tersebut, kami dari tim SAR Basarnas pusat mengambil keputusan bahwa operasi SAR ini secara terpusat itu disudahi atau ditutup hari ini," kata Syaugi di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/11/2018).
Dia mengatakan, tim Basarnas telah mengumpulkan 196 kantong jenazah korban Lion Air dan sudah dikirimkan ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi.
Advertisement