Evakuasi Korban Lion Air Jatuh Dihentikan, RS Polri Terima 666 Bagian Tubuh

Menurut Triawan, ratusan bagian tubuh tersebut berasal dari 195 kantong jenazah yang diterima RS Bhayangkara Polri Kramat Jati. Adapun korban yang telah berhasil teridentifikasi ada sebanyak 79 penumpang.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 11 Nov 2018, 11:05 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2018, 11:05 WIB
Kantung Jenazah dan Serpihan Lion Air JT 610 Tiba di Tanjung Priok
Petugas Basarnas membawa kantung jenazah terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Posko Evakuasi, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/10). Pesawat teregistrasi dengan PK-LQP dan berjenis Boeing 737 MAX 8. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menghentikan proses pencarian korban pesawat Lion Air yang jatuh di Perairan Karawang pada 10 November. Dari operasi tersebut, Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur menerima sebanyak 666 bagian tubuh.

"Post mortem DNA 666 sampel sampai tadi malam," tutur Wakil Kepala Operasi Tim DVI Polri Kombes Triawan Marsudi di RS Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (11/11/2018).

Menurut Triawan, ratusan bagian tubuh tersebut berasal dari 195 kantong jenazah yang diterima RS Bhayangkara Polri Kramat Jati. Adapun korban yang telah berhasil teridentifikasi ada sebanyak 79 penumpang.

"Terdiri dari 59 laki-laki dan 20 perempuan," jelas dia.

Kepala Bidang DVI Mabes Polri Kombes Lisda Cancer menyampaikan, pihaknya akan tetap melakukan proses identifikasi korban pesawat Lion Air jatuh meski operasi evakuasi telah dihentikan.

"DNA memang untuk postmortem kami memeriksa berdasar dari apa yang kami dapat di lapangan. Kalau jaringan ya ambil dari situ, kalau tulang ya ambil dari situ. Semua bagian tubuh bisa diambil sampel DNA," kata Lisda.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Minta Doa

RS Bhayangkara Polri Kramat Jati meminta doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar seluruh sampel DNA dapat segera teridentifikasi. Termasuk berharap agar tidak ada korban yang tidak terevakuasi.

"Kondisinya (bagian tubuh) memang tidak sebagus saat awal dapat. Kami terus usahakan mendapat profil DNA dari kondisi yang begitu," Lisda menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya