Liputan6.com, Jakarta - Seratusan napi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Lambaro, Aceh Besar kabur, setelah menjebol pagar ornamesh baja dan jendela teralis lapas. Saat peristiwa itu terjadi, ada tujuh sipir yang berjaga di lapas.
"Ada tujuh orang (sipir)," ujar Kabag Humas Ditjen PAS Kemenkumham Adek Kusmanto ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Padahal, lapas itu dihuni oleh 727 napi dan tahanan. Oleh karena itu, mudah bagi napi untuk kabur.
Advertisement
Dia mengatakan, para napi yang kabur ini memanfaatkan waktu beribadah untuk melarikan diri. Mereka menyerang petugas dan merusak sejumlah fasilitas lapas.
"Di antara mereka ada yang betul-betul niat beribadah ada yang memanfaatkan momen itu memprovokasi lainnya untuk mengajak melarikan diri dengan merusak pintu dengan alat barbel dan alat-alat olahraga lainnya," ujar Adek.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dinginkan Suasana
Jajaran Direktorat Jenderal Permasyarakatan (Dirjen PAS) Kemenkumham tengah berupaya mendinginkan situasi. Mereka dibantu kepolisian dan TNI berjaga agar napi lainnya tidak ikut melarikan diri.
"Kami dibantu pihak kepolisian Polda Aceh, Polres Aceh Besar dan TNI mengamankan Lapas Banda Aceh agar tidak terjadi pelarian susulan, perusakan, tidak ada korban jiwa dan kerusuhan. Fokusnya itu dulu," Kabag Humas Ditjen PAS Kemenkumham Adek Kusmanto ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Direktur Jenderal Permasyarakatan (Dirjen PAS) Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami mengatakan, ada 113 napi yang kabur Kamis sore tadi. Mereka kabur dengan menjebol pagar ornamesh baja dan jendela teralis lapas.
Advertisement