Tangani KKB, Purnawirawan TNI Minta Jokowi Belajar dari Soeharto

Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Kiki Syahnakri mengacakan, Jokowi harus berkaca pada pemerintahan di era Presiden Soeharto saat menangani Timor-Timur.

diperbarui 08 Des 2018, 09:55 WIB
Diterbitkan 08 Des 2018, 09:55 WIB
KKB Serang Tim Survei Papua Terang, Rampas 3 Senjata Milik TNI
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melukai 5 anggota TNI yang mengawal tim survei Papua Terang di Distrik Wagemuka, Paniai, Papua....

Jakarta - Pembangunan infrastruktur secara besar-besaran dinilai bukan solusi untuk menuntaskan gerakan separatis di Papua. Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta mencari cara lain.

Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Kiki Syahnakri mengacakan, Jokowi harus berkaca pada pemerintahan di era Presiden Soeharto saat menangani Timor-Timur.

"Yang harus jadi perhatian pemerintah, pengalaman di Timor Timur, Pak Harto membangun infrastruktur di Timor Timur itu luar biasa," ujarnya di Gedung PPAD, Matraman, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Kala itu di Timor Timur, jaringan transportasi dibangun. Begitu pula dengan pembangunan infrastruktur seperti jembatan dan jalan.

Tak ketinggalan dengan kesehatan yakni dengan menghadirkan puskesmas di setiap kecamatan dan desa. "Infrastruktur pendidikan sampai ke desa-desa, ada sekolah SD, di setiap kecamatan ada SMP, tetapi mereka tidak happy dengan itu," imbuhnya.

Artinya, lanjut Kiki, pembangunan fisik tidak otomatis akan membuat masyarakat di wilayah merah itu memihak kepada pemerintah. Adapun yang perlu dilakukan di Papua yakni membangun emosional, menarik hati dan pikiran masyarakat.

"Ini sesuai azas operasi melawan gerilya, yang harus dilakukan itu, bagaimana merebut hati dan pikiran rakyat ini," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pembangunan Karakter

Karakter masyarakat Papua harus dibangun. Terutama kepada anak kecil yang harus diselamatkan. "Mulai dari pembangunan karakter sejak usia dini. Jika sudah dilakukan dengan benar, hasilnya 20 sampai 25 tahun yang akan datang baru bisa kita lihat," jelasnya.

Keamanan dan kesejahteraan kata dia harus berjalan bersama-sama. "Bahwasanya itu ada kelompok bersenjata serahkan kepada militer dan militer pun harus melakukannya secara terukur," tukas Kiki.

Simak berita lainnya di Jawapos.com.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya