15 Orang Meninggal Dunia, Ini Penyebab Longsor Sukabumi

Sutopo mengatakan, saat longsor terjadi, intensitas curah hujan di wilayah tersebut sedang.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 02 Jan 2019, 16:31 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2019, 16:31 WIB
Sutopo BNPB Jelaskan Penanganan Darurat Longsor Sukabumi
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (2/1). Proses evakuasi terkendala oleh sulitnya akses alat berat menuju lokasi longsor. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut 15 orang meninggal dunia akibat longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada 31 Desember 2018.

"11 sudah teridentifikasi sedangkan empat lainnya masih belum," ujar Sutopo di kantornya, Rabu (2/1/2019).

Sedangkan korban selamat sebanyak 63 orang, luka-luka 3 orang, dan masih dalam pencarian sebanyak 20 orang. Menurut Sutopo, pencarian akan terus dilakukan hingga 6 Januari 2018.

"Masa tanggap darurat bencana di Sukabumi tujuh hari. Sejak 31 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019," kata dia.

Sutopo mengatakan, saat longsor terjadi, intensitas curah hujan di wilayah tersebut sedang. "Saat kejadian, hujan ringan 16,7 mm/perhari," kata dia.

Selain itu, wilayah yang terjadi longsor lantaran fungsinya sudah dialihkan oleh masyarakat setempat. Menurut Sutopo, wilayah tersebut sejatinya adalah kawasan konservasi bukan budi daya.

"Penyebab hujan, kemudian kemiringan lereng dan terjal lebih dari 30 persen. Tanah bersifat poros artinya mudah menyerap air. Gembur mudah sekali Longsor," ucap dia.

Total, panjang longsoran dari hulu ke hilir sepanjang 800 meter dengan daerah landaan sebesar 8 hektar.

"Tebalnya beda-beda, ada yang tipis dan tebal 10 meter," ucap dia.

 

Jabar Rawan Bencana

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, tanah longsor menjadi bencana yang paling banyak terjadi di wilayah Jabar sepanjang 2018.

"Bencana longsor ini di Jawa Barat termasuk bencana yang paling banyak," kata Emil saat meninjau Dusun Garehong Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi Rabu (2/1/2019).

Pria yang biasa disapa Kang Emil ini mengatakan, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, tercatat dari 1.560-an bencana yang terjadi di Jawa Barat. 550 diantaranya adalah bencana longsor.

Dia pun menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah dan warga agar mewaspadai bencana tersebut. Menurut Emil wilayah Jabar merupakan daerah rawan bencana.

Tak hanya bahaya longsor, Jabar juga dibayang-bayangi bencana banjir.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya