Sekjen PDIP: Tiap Kerja Sama, Gerindra Pasti Kedepankan Konsultan Asing

Hasto menyebut dirinya bersaksi bahwa Prabowo Subianto memakai konsultan asing pada Pemilu 2009.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2019, 18:47 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2019, 18:47 WIB
PDIP Luncurkan Official Store Atribut
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat meresmikan official store atribut PDI Perjuangan di Jakarta, Senin (21/1). PDIP meluncurkan RedMe sebagai official store atribut PDIP pada Pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Gerindra selalu membawa konsultan asing untuk membantu pemenangan pemilu. Pengakuan Hasto dirasakan saat PDIP berkoalisi dengan Gerindra.

"Memang tiap kerja sama dengan Gerindra pasti dikedepankan itu, konsultan-konsultan asing," ujar Hasto di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2/2019).

Sebelumnya, Hasto menyebut dirinya bersaksi bahwa Prabowo Subianto memakai konsultan asing pada Pemilu 2009. Namun, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, menyeret PDIP karena pilpres saat itu Megawati Soekarnoputri berpasangan dengan Prabowo.

Hasto menuturkan, PDIP menolak mendengarkan saran konsultan asing yang dibawa Gerindra. Megawati tidak menjalankan satu pun saran itu.

"Beberapa rekomendasi yang diberikan kepada Bu Mega tak mau dijalankan, karena itu ada perbedaan oleh kepribadian kita sebagai bangsa timur. Perbedaannya apa? Pak Fadli Zon itu yang tahu," ucapnya.

Hasto juga menyebut konsultan asing itu berkantor di tempat Fadli Zon. Dia kembali menegaskan sampai saat ini tidak pernah menggunakan konsultan asing.

Tak seperti kubu Prabowo. Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu sampai menyindir bagaimana pengaruh asing terhadap Fadli Zon.

"Jangankan konsultan asing, Pak Fadli Zon, makam Karl Marx aja Beliau kagumi, datangi," ujar dia.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya