Temui Wapres JK, CEO Gojek Bicarakan Transportasi di Jakarta

Nadiem menjelaskan kepada JK bahwa Gojek tidak hanya di Indonesia. Gojek sudah ada di negara-negara lain, mulai dari Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2019, 14:39 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2019, 14:39 WIB
CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (16/7/2019)
CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (16/7/2019). (Merdeka.com/ Intan Umbari Prihatin)

Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer dan Founder Gojek, Nadiem Makarim menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Apa yang dibicarakan?

"Salah satu yang kita bicarakan adalah bagaimana Gojek bisa membantu dengan multi moda transportasi di DKI Jakarta," kata Nadiem usai bertemu JK di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).

Nadiem menjelaskan kepada JK bahwa Gojek tidak hanya di Indonesia. Gojek sudah ada di negara-negara lain, mulai dari Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina.

"Mengupdate ke Pak JK mengenai progres kita," lanjut Nadiem.

Dia juga menjelaskan, Gojek bukan hanya moda transportasi saja. Tetapi super aplikasi dalam bentuk bisnis kecil atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Jadinya kami bertukar pikiran saja. Dari sisi payment. Dari sisi teknologi ride sharing kita dan berbagai macam hal untuk bagaimana kita bisa meningatkan kualitas transportasi publik di seluruh DKI Jakarta," ungkap CEO Gojek ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Decacorn

Kunjungi Kantor GOJEK Diplomat Uni Eropa Temui Nadiem Makarim
Founder and Global CEO GOJEK, Nadiem Makarim (tengah) berbincang dengan Acting Head of the European Union Delegations, Charles-Michel Geurts (kanan) dan Chief Commercial Officer GOJEK, Antoine de Carbonnel (kiri) di Kantor GOJEK Jakarta, Kamis (27/6/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lembaga riset internasional, CBInsights menyatakan Gojek telah memiliki valuasi USD 10 miliar. Artinya Gojek sudah berhak menyandang status Decacorn. Ini terungkap dalam riset terbarunya bertajuk 'The Global Unicorn Club'.

Sebagai informasi, Decacorn adalah julukan bagi startup yang memiliki valuasi di atas USD 10 miliar atau setara Rp 140 triliun. CBInsights menghitung saat ini baru ada 19 startup Decacorn di dunia. Decacorn terbanyak berasal dari AS (Amerika Serikat).

Chief of Corporate Affairs Gojek Group, Nila Marita, mengaku pihaknya pun baru mendengar mengenai kabar tersebut.

"Kami baru mendengar mengenai kabar tersebut dan bersyukur ada lembaga independen yang memvalidasi kesuksesan kami dalam meningkatkan nilai perusahaan, tanpa kami perlu membuat pengumuman," kata dia, dalam keterangan tertulis, Jumat (5/4/2019).

Dia mengatakan kesuksesan layanan platform on-demand Gojek tercermin dari semakin kuatnya minat dan kepercayaan investor terhadap misi, pertumbuhan serta dampak ekonomi dan sosial Gojek yang semakin besar dari waktu ke waktu.

"Gojek memiliki pangsa pasar tertinggi diantara penyedia layanan e-commerce dilihat dari rata-rata pengguna aktif aplikasi per minggu (Weekly Active Users), berdasarkan data dari sebuah platform global yang menganalisis penggunaan aplikasi mobile sedunia," jelas dia.

Jumlah Weekly Active Users Gojek bahkan 55 persen lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi sejenis di Indonesia, berdasarkan data dari platform analisa yang sama.

"GojekOJEK bukan hanya berfokus untuk terus menjadi pilihan utama dan memberikan layanan terbaik bagi para pengguna di Indonesia, tetapi juga untuk membawa harum nama bangsa dengan menjadi pemain terdepan di pasar Asia Tenggara," tandasnya.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya