Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, lebih dari 1.900 desa yang tersebar di 79 Kabupaten dan tujuh provinsi dilanda kekeringan.
Menurut Kepala BNPB Doni Monardo, desa terdampak paling banyak berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan jumlah 851 desa, selanjutnya Jawa Timur 566 desa, Nusa Tenggara Barat 302, Jawa Tengah 147, DI Yogyakarta 78, Jawa Barat 42 dan Bali 25.
Baca Juga
"Total desa terdampak kekeringan tersebut berjumlah 1.969 desa," ujar Doni dalam rapat terbatas mengenai antisipasi dampak kekeringan di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/7/2019).
Advertisement
Demi mengantisipasi dampak dari bencana tersebut, kata Doni, pihaknya telah melakukan beberapa strategi penanganan dengan cara menyiapkan suplai air bersih.
Hal itu diwujudkan dengan langkah konkret seperti menambah mobil tangki, hidran umum dan sumur bor. Selain itu, tutur Doni, BNPB akan mendukung dengan operasi hujan buatan.
"Langkah taktis cepat yang dilakukan oleh BPBD yaitu distribusi air bersih kepada warga," paparnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bersinergi Multi Pihak
Doni mengungkapkan, BNPB telah mengajukan strategi penanganan jangka menengah hingga panjang. Menurutnya, pelbagai strategi itu harus dilakukan dengan sinergi multi pihak.
Strategi tersebut antara lain revitalisasi dan reforestasi daerah aliran sungai serta danau, embung dan sumur bor permanen, pembuatsn waduk hingga pengendalian pemanfaatan air tanah.
Advertisement