Liputan6.com, Jakarta - Warga bantaran Sungai Cileungsi, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor kembali resah dengan bau busuk yang menyeruak dari aliran sungai tersebut.
Buih busa dan air berwarna hitam pekat bercampur sampah menjadi pemandangan dalam beberapa hari terakhir ini.
Baca Juga
"Sudah hampir seminggu kondisi sungai bau busuk, warnanya juga hitam, berbuih," keluh Lisa, warga Villa Nusa Indah 5, Sabtu (20/7/2019).
Advertisement
Biasanya, aliran sungai tersebut mulai mengeluarkan bau busuk dan hitam pekat pada malam hingga pagi hari. Kondisi ini membuat warga tidak bisa tidur.
"Setiap hari kita tutupin pakai masker, ya baunya bikin nyesek hidung," ucap Rodiana warga Curug Parigi.
Tak hanya itu, beberapa ibu-ibu yang tengah mengandung terpaksa diungsikan akibat tak tahan dengan kondisi bau menyengat.
"Ada warga laporan kepada kami setiap pagi istrinya yang sedang hamil diungsikan karena sering muntah-muntah nggak tahan bau busuk," kata Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman.
Menurutnya, kondisi ini selalu terjadi setiap tahun saat debit Sungai Cileungsi menyusut karena musim kemarau. Meskipun tidak separah tahun 2018, namun hal ini mengganggu kesehatan warga.
"Inilah ironi Sungai Cileungsi. Jika musim hujan banjir. Musim kemarau sungai menghitam dan sangat bau," ucapnya.
Puarman menduga penyebab aliran sungai berwarna hitam dan mengeluarkan bau busuk karena tercemar limbah industri dan domestik. Sebab sebelumnya, ada beberapa pabrik yang terindikasi membuang limbah ke sungai, kemudian tempat usahanya disegel oleh dinas terkait.
"Sepertinya perlu langkah lebih tegas dan keras lagi terhadap oknum yang membuang limbah ke sungai," terangnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pernah Diselidiki
Warga berharap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar yang sempat mengirim tim khusus untuk menyelidiki sumber pencemaran menjelang akhir 2018, serius menangani persoalan ini.
Sebab, aliran Sungai Cileungsi ini mengalir ke Bekasi dan Cikarang dan airnya masih dimanfaatkan untuk mengairi lahan persawahan bahkan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kami berharap pemerintah pusat serius terhadap penanganan limbah di Cileungsi, setelah sebelumnya mengintervensi sungai Citarum hingga menjadi bersih belakangan ini," kata dia.
Â
Advertisement