Liputan6.com, Jakarta - Presiden, wakil presiden, menteri, dan pejabat setingkat menteri periode 2019-2024 akan mendapat mobil dinas baru.
Untuk mobil presiden dan wakil presiden bakal menggunakan Mercedes-Benz S600 Guard, sedangkan mobil dinas menteri, pejabat setingkat menteri, pimpinan lembaga negara, mantan presiden dan wakil presiden memakai Toyota Crown 2.5 HV G-Executive.
"Sesuai hasil pengadaan dan penawaran, Kemensetneg memutuskan untuk menyediakan 2 unit mobil dinas Mercedes Benz sebagai kendaraan keras VVIP Kepresidenan dan PT Astra International Tbk-TSO sebagai pemenangan 101 penyedia mobil menteri," kata Asisten Deputi Humas Kemensetneg Eddy Cahyono dalam siaran persnya, Jumat 23 Agustus 2019.
Advertisement
Eddy menjelaskan sesuai anggaran 2019, Kemensetneg, mengadakan kendaraan VVIP Kepresidenan sebanyak dua unit melalui Sistem Penunjukan Langsung. Hal ini diperuntukkan bagi pengamanan presiden dan wakil presiden.
Kemudian, 101 unit kendaraan bagi para anggota kabinet 2019-2024 dan pejabat setingkat menteri, dilakukan melalui Sisten Tender Umum dengan menggunakan sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) atau online.
Eddy menjelaskan, proses pengadaan mobil dinas sudah dikonsultasikan kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dan juga merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 76/PMK.06/2015 tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas Operasional Jabatan di Dalam Negeri.
Anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas tersebut, kata Eddy, tercantum dalam DIPA 2019 Kemensetneg yang sudah melalui pembahasan dan persetujuan DPR RI, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan, mobil tersebut sudah diproses dan akan digunakan pada 2020.
"Berdasarkan informasi yang saya terima, sudah dilakukan prosesnya dan mungkin akhir tahun kendaraan itu sudah dapat diterima. Ya kalau datangnya akhir tahun ya mungkin awal tahun (digunakan)," kata Heru di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).
Heru menjelaskan, Presiden Jokowi juga ikut mempertimbangkan mobil dinas tersebut. Salah satunya tingkat keamanan. Namun dia enggan merinci apa saja pertimbangan mobil dinas diganti.
"Ya pertimbangannya keamanan kan ada di dalam kabin juga kita bisa membaca dan melihat kriteria tertentu yang mungkin tidak bisa kita sampaikan di sini," kata Heru.
Dia menjelaskan, Mercedes-Benz S 600 Pullman Guard model sebelumnya yang merupakan warisan dari era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih tetap digunakan. Namun mobil dinas tersebut lima tahun ke depan menurut dia kurang ideal untuk digunakan lagi.
"Masih akan digunakan. Ini kan baru dua, mungkin Pak Presiden 1 dan Pak Wapres 1. Saya tidak tahu nanti Pak Mensesneg yang akan mengatur itu. Berarti kan hanya satu yang baru sisanya kan masih digunakan yang lama," kata Heru.
Asisten Deputi Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto menyampaikan, pengadaan kendaraan itu dilakukan karena usia kendaraan telah lebih dari 10 tahun. Sementara, untuk pengadaan mobil dinas baru terakhir dilakukan pada tahun 2005 dan 2009.
"Kendaraan dinas yang VVIP Kepresidanan dan para menteri, pejabat setingkat menteri, pimpinan lembaga negara, mantan presiden, dan mantan wakil presiden, mayoritas telah berusia lebih dari 10 tahun. Sebagian besar saat ini kondisinya sering mengalami kerusakan dan tidak efisien, serta tidak layak untuk dipergunakan bagi pejabat negara," kata Eddy Cahyono seperti dikutip dari laman Setkab.go,id, Jumat (23/8/2019).
Dia mengatakan, mobil dinas menteri yang sekarang digunakan itu membutuhkan biaya perawatan yang tinggi sehingga perlu diremajakan dengan pertimbangan teknis, seperti faktor keamanan, keandalan, dan biaya pemeliharaan yang semakin mahal karena usia pemakaian
Dengan pertimbangan teknis tersebut, lanjut Asdep Humas Kemensetneg, maka pengadaan mobil dinas baru dilakukan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sering Mogok dan Bermasalah
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan mobil Presiden Jokowi sudah kerap bermasalah. Bahkan sering mogok berkali-kali.
"Ya kan berkali-kali (mogok). Power window (jendela) enggak jalan, elektrik enggak jalan. Lantas pernah semua sound sistem di dalam mobil bunyi. Radio semua bunyi, kan enggak nyaman," kata Heru di Kemendagri, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Selain itu pernah ada indikatornya berwarna kuning dan merah. Semuanya hidup. "Ya berarti kan enggak boleh dipakai," ungkap Heru.
Menurut dia, wajar mobil presiden tersebut diganti. Mengingat selain usia, juga aktivitas Presiden Jokowi yang sangat sibuk.
"Kan aktivitasnya tinggi. Dilihat dari kilometernya. Jakarta-Bogor, terus keliling," jelas Heru.
Dia mengungkapkan, meski Jokowi menggunakan Mercedes-Benz S-Class tipe 600 guard dan mobil Menteri Toyota Crown, namun nasibnya sama.
"Saya dengar beberapa menteri enggak pakai kendaraan itu karena sering mogok. Mesinnya panas dan lain-lain," pungkas Heru.
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara, mengatakan sejauh ini relatif lancar. Namun, dia tak menepis pernah mengalami kendala terhadap mobil dinasnya.
"Relatif oke, alhamdulilah. Namanya mobil cukup berumur, pasti ada fungsi yang tidak lagi sempurna," kata Rudiantara kepada Liputan6.com, Kamis (22/8/2019).
Dia menceritakan, pernah sewaktu-waktu air conditioner atau pendingin mobil tak bekerja. Bahkan, bagasi belakang mobil tak bisa ditutup, sehingga harus di lakban hitam, untuk menyarukan warna cat kendaraannya.
"Pernah AC-nya tidak berfungsi, pernah trunk atau bagasi tidak bisa ditutup, sehingga harus menggunakan lakban hitam," ungkap Rudiantara.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga mengaku mobil dinasnya sering mogok, sehingga memaksa dia harus turun dan berpindah ke mobil patroli pengawal ketika sedang dalam perjalanan.
"Mobil dinas Crown yang saya pakai masih bisa jalan dan dipakai, walau saya sering turun di jalan, pindah ke mobil patroli pengawal (patwal) karena mendadak mogok di jalan,” kata Tjahjo dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu (24/8/2019).
Dengan pengalaman itu, Tjahjo menilai pembelian mobil dinas baru lebih efisien daripada terus-terusan negara membiayai perawatan atau perbaikan mobil dinas yang sering mogok tersebut.
Namun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku mobilnya tak pernah mengalami masalah. Apalagi sampai mogok.
"Mobil yang saya gunakan bagus, enggak pernah mogok," kata Budi Karya kepada Liputan6.com, Kamis (22/8/2019).
Dia mengaku, mobil dinasnya rutin diservis. Sehingga tak mengalami kendala berarti. "Rutin diservis (mobil dinasnya)," singkat Budi Karya.
Advertisement
Spesifikasi Mobil Baru Presiden dan Menteri
Mobil dinas Jokowi resmi diganti. Penggantian ini bersamaan dengan pemilihan Toyota Crown 2.5 HV G-Executive yang menjadi mobil dinas menteri baru periode 2019-2024.
Mobil yang dipilih adalah Mercedes-Benz S600 Guard, menggantikan Mercedes-Benz S600 Pullman Guard yang merupakan warisan era Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Berikut spesifikasi Mercedes-Benz S600 Guard:
Mercedes-Benz S600 Guard dipersenjatai dengan mesin berkapasitas 6,0 liter V12 Biturbo. Memiliki tenaga 537 Tk dan torsi 830 Nm dengan penggerak belakang. Mobil ini menggunakan transmisi otomatis 7-percepatan dan memiliki kapasitas tangki 80 liter.
Dari segi dimensi, Mercedes-Benz S600 Guard memiliki panjang 5.453 mm, lebar 1.899 mm, tinggi 1.498 mm serta wheelbase 3.365 mm.
Untuk fitur keselamatan, mobil ini dilengkapi dengan sistem pengereman front brake dan rear brake ventilated disc dengan brake assist. Suspensi Airmatic depan dan belakang, serta sistem kemudi electric power steering.
Tingkat keselamatan mobil kepresidenan tentu tidak sembarangan. Mengutip Motor1, Mercedes-Benz S600 Guard dilengkapi dengan fitur yang memastikan keamanan penumpangnya. Mobil ini memiliki sertifikasi VR10 yang merupakan sertifikasi tertinggi dalam hal keamanan anti peluru di Eropa.
Bagian bodi dan kaca mobil ini dapat menahan terjangan dari peluru senapan serbu. Bagian kaca juga dilapisi dengan bahan polikarbonat yang menjaga pecahan kaca agar tidak melukai penumpang.
Selain peluru, Mercedes-benz S600 Guard juga memiliki sertifikasi Explosive Resistant Vehicle (ERV) 2010 rating yang menandakan ketahanan mobil ini pada ledakan. Tameng pelindung tidak hanya ada pada sisi-sisi mobil melainkan juga ada di bagian bawah kendaraan. Hal ini membuat mobil juga terlindung apabila terjadi ledakan di bagian bawah mobil.
Toyota Crown 25 HV G-Executive
Sementara itu, Toyota Crown 25 HV G-Executive yang akan dipakai untuk mobil dinas menteri, pejabat setingkat menteri ini merupakan mobil hybrid, dan bisa dilihat dari kodenya HV (Hybrid Vehicle).
Sedan mewah ini, menggendong mesin 2,5L Dynamic Force Engine Hybrid System. Dengan mesin tersebut, mobil ini mampu menghembuskan daya hingga 223 Tk dengan torsi maksimum sebesar 221 Nm.
Dari sisi interior mobil ini dilengkapi dua layar berukuran 8 inci dan 7 inci untuk yang menjadi pusat untuk mengatur beragam fitur di mobil.
Soal sistem keselamatan, Toyota menerapkan rangkaian fitur, seperti Toyota Safety Sense II yang meliputi fitur Dynamic Radar Cruise Control, Lane Tracing Assist (LTA), Automatic High Beam, Adaptive High Beam System.
Menyoal harga, di pasar Jepang mobil ini dibanderol 6,3 juta yen atau setara dengan Rp844 juta.