Dishub DKI: Revitalisasi Terminal Rambutan Telan Anggaran Rp 170 Miliar

DPRD DKI Jakarta mendukung program revitalisasi Terminal Kampung Rambutan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2019, 09:35 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2019, 09:35 WIB
Seminggu Jelang Lebaran, Pemudik Mulai Padati Terminal Kampung Rambutan
Bus pemudik berjejer di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (8/6). Diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-3 Lebaran. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta mendukung program revitalisasi Terminal Kampung Rambutan yang akan direalisasikan di tahun 2020.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga mengatakan, revitalisasi Terminal Kampung Rambutan sangat penting untuk mendukung budaya menggunakan transportasi umum.

"Kami ingin semakin ada kenyamanan agar lebih banyak masyarakat yang menggunakan transportasi umum," ujarnya, saat melakukan pendalaman Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2020 di Dinas Perhubungan, Jumat (1/11/2019)

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menuturkan, revitalisasi Terminal Kampung Rambutan dilakukan untuk menunjang integrasi dengan jalur Light Rail Transit (LRT) Cibubur-Cawang.

"Kita ingin ada konektivitas yang baik di sana. Usulan anggaran untuk revitalisasi sebesar Rp 170 miliar," terangnya seperti dikutip beritajakarta.com.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Bangun Konektivitas

Arus Balik Lebaran 2019 di Kampung Rambutan
Sejumlah porter menawarkan jasa mengangkut barang bawaan pemudik di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (9/6/2019). Jumlah penumpang yang memasuki terminal Kampung Rambutan dalam arus balik Lebaran 2019 diperkirakan bakal memuncak pada Minggu (9/6) ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Syafrin berharap, revitalisasi tersebut akan menjadi satu kesatuan sistem yang utuh terhadap integrasi transportasi umum baik dari sisi fisik, pelayanan, hingga sistem pembayaran.

"Konektivitas ini penting. Secara bertahap, moda transportasi umum berbasis rel akan menjangkau lebih banyak wilayah di Jakarta. Baik LRT, MRT, dan BRT harus terintegrasi," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya