Bima Arya Pilih Puasa Medsos Selama Diisolasi Akibat Corona, Ini Alasannya

Pemberitaan masif soal virus corona di media sosial dinilai dapat membuat orang panik dan drop.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 26 Mar 2020, 00:05 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2020, 00:05 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya mengumumkan dirinya positif Covid-19 atau virus corona. (istimewa)
Wali Kota Bogor Bima Arya mengumumkan dirinya positif Covid-19 atau virus corona. (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Bogor Bima Arya masih diisolasi setelah dinyatakan positif terjangkit virus corona Covid-19. Meski begitu, kondisi kesehatan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu tetap stabil.

Selama menjalani masa isolasi di RSUD Kota Bogor, Bima Arya tidak pernah membuka media sosial (Medsos) melalui telepon genggamnya.

"Pak Bima kondisinya stabil. Puasa medsos membuat beliau lebih sehat katanya," ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, Rabu (25/3/2020).

Bima Arya menyebut, pemberitaan masif terkait virus corona Covid-19 di media sosial bisa membuat seseorang drop dan panik, yang berujung penurunan imunitas. Karenanya, aktivitas selama menjalani perawatan lebih banyak diisi dengan membaca buku.

"Yang pasti beliau banyak membaca buku dan puasa medsos," ucap Dedie.

Bima Arya saat ini tengah menjalani perawatan di ruang Sempur Isolasi RSUD Kota Bogor. Bima merupakan satu dari tujuh orang di Kota Bogor yang positif terpapar virus corona Covid-19.

Namun belum ada pihak yang menyebut di mana Bima Arya tertular virus yang belum ada obatnya ini. Bima dinyatakan positif dua hari setelah dia melakukan kunjungan ke Azerbaijan dan Turki selama sepekan dari tanggal 9 Maret dan tiba di Kota Bogor tanggal 16 Maret 2020.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


3 Pasien Meninggal di Kota Bandung

Kerabat Pasien Corona Depok Dibawa ke RSPI Sulianti Saroso
Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengenakan pakaian pelindung khusus saat menangani pasien yang diduga terinfeksi Corona di Gedung Mawar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat, dua pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 di wilayahnya meninggal dunia.

"Jadi total tiga orang meninggal, satu lagi statusnya positif," kata Plt Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno.

Kedua PDP itu, sudah dilakukan diagnosa melalui swab dan saat ini masih menunggu hasilnya di Litbangkes. Sehingga belum dipastikan negatif atau positif covid-19.

"Kedua pasien PDP itu memang punya riwayat penyakit penyerta," kata dia.

Semenjak kasus tersebut merebak, jumlah PDP di Kota Bogor tercatat sebanyak 18 orang. Saat ini, 11 orang di antaranya masih dalam pengawasan rumah sakit, empat orang dinyatakan selesai penanganan, dan tiga orang meninggal.

Selanjutnya, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terus bertambah yakni sebanyak 375 orang. Dari jumlah tersebut 343 orang masih dipantau, sementara 32 lainnya selesai pemantauan.

"Untuk jumlah positif covid-19 sampai hari ini masih 7 orang, satu diantaranya meninggal dunia," bebernya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya