Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, melambatnya ekonomi Indonesia akibat virus corona telah mempengaruhi realisasi pajak dan anggaran DKI Jakarta. Hal ini mengakibatkan pendapatan DKI Jakarta menurun hampir 53 persen, dan menyebabkan keterbatasan anggaran pada 2021.
Pernyataan itu disampaikan dalam Musrenbang yang diikuti oleh berbagai kementerian, Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jajaran Pemprov DKI, serta para praktisi perencanaan pembangunan.
Baca Juga
"Karena pendapatan utama Jakarta dari pajak, dan pajak mengandalkan kegiatan perekonomian, ketika kegiatan ekonomi turun maka pajak yang dibayarkan turun, kita mengalami kontraksi hingga hampir 53 persen berkurang. Jadi anggaran kita tinggal 47 persen dari anggaran semula. Oleh karena itu dalam merencanakan tahun 2021 kita perlu realistis bahwa akan perlu waktu bagi anggaran DKI untuk bisa kembali," papar Anies Baswedan, Kamis (23/4/2020).
Advertisement
Dari kondisi itu, mengakibatkan banyak tenaga kerja yang kehilangan pekerjaannya. Untuk itu, dia mengimbau agar musrenbang kali ini berfokus tidak hanya pada masalah kesehatan, namun juga kesejahteraan masyarakat. Musrenbang diharapkan dapat melahirkan terobosan serta ide perencanaan yang dapat membantu percepatan pemulihan.
"Saat kita berbicara pembangunan berkualitas maka kita berbicara bagaimana kita mengembalikan, memulihkan agar dampak kontraksi perekonomian yang besar ini akan bisa terselesaikan," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tetap Optimis
Meski situasi ekonomi pasca Covid-19 tidak baik, Anies tetap mengajak seluruh peserta Musrenbang untuk tetap optimis dan berfokus pada pemulihan. DKI Jakarta sebagai Ibu Kota telah melakukan sinkronisasi perencanaan dengan pemerintah pusat. Sebab sebagian besar yang dikerjakan pemerintah pusat, berlangsung di Jakarta.
"Sebenarnya Jakarta adalah tempat yang paling merasakan dampak dari Covid-19. Tetapi kita perlu optimis bahwa insya allah Jakarta adalah yang paling awal untuk kembali recover dan menggerakkan perekonomian di Indonesia," terangnya.
Lebih lanjut, Anies menekankan bahwa inti dari segala perencanaan adalah keselamatan rakyat. Sebab menurutnya, menyusun perencanaan dengan mempertimbangkan prioritas paling mendasar adalah hal utama.
"Keselamatan rakyat adalah prioritas nomor satu, negeri ini dibentuk sebagai negara karena keinginan untuk menyelamatkan rakyat. Itu pula yang harus menjadi prioritas kita sama-sama," ucap Anies.
Reporter : Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Advertisement