Polisi Buru Penaruh Benda Mencurigakan di Melawai

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan bakal mengusut temuan benda mencurigakan yang ditemukan di sebuah halte di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (2/4/2021).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 02 Apr 2021, 23:04 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2021, 23:04 WIB
Olah TKP Ledakan di Monas
Petugas memasang garis pembatas polisi (police line) di area ledakan sekitar Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (3/12/2019). Dalam ledakan itu dua anggota TNI menjadi korban dan mengalami luka. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan bakal mengusut temuan benda mencurigakan yang ditemukan di sebuah halte di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (2/4/2021). Benda itu diletakkan tak jauh dari Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Effatha.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Azis Ardiyansah menjelaskan, benda mencurigakan itu berbentuk seperti buku. Azis menyebut jumlahnya satu buah.

Berdasarkan keterangan yang diterima, benda mencurigakan diduga diletakkan seseorang di sebuah halte pukul 19.00 WIB. Azis mengaku belum bisa berbicara lebih banyak. Yang terpenting, saat ini mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan.

"Paling utama adalah kita tangani dulu benar tersebut supaya tidak mencelakai warga," ujar Azis di lokasi, Jumat (2/4/2021).

Azis menerangkan, Satreskrim Polres Metro Jaksel pasti mencari orang yang meletakkan benda berbentuk buku tersebut. Azis menyampaikan, beberapa orang akan dimintai keterangan sebagai saksi.

Begitu pun dengan kamera CCTV. Azis menyebut pihaknya juga akan mempelajari rekaman CCTV yang menyorot ke sekitar halte.

"Kami periksa CCTV, pemberi informasi pertama, periksa lingkungan, periksa saksi-saksi ya. Nanti kita pelajari lebih lanjut karena kita baru saja menerima informasi," ucap dia soal benda mencurigakan di Melawai.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Ada Jemaat di Gereja

Azis tak membantah, benda mencurigakan itu ditemukan berdekatan dengan gereja. Namun, saat kejadian, jemaat tidak melaksanakan ibadah secara tatap muka.

"Berkaitan dengan kegiatan di tempat ibadah tersebut, yang tidak jauh dari diletakkan nya benda mencurigakan, kegiatannya adalah daring, virtual ya, tidak ada kegiatan offline," ujar dia.

Azis menyampaikan, pihaknya berencana membuka kembali ruas jalan yang sempat ditutup dengan garis polisi. Sehingga, kondisi arus lalu lintas bisa normal kembali.

"Setelah benda mencurigakan itu ditangani tim jibom, kita tentu mengembalikan suasana lingkungan seperti semula, memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya