Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kabupaten Bandung akan mendorong pembangunan fasilitas umum yang ramah penyandang disabilitas, baik di tingkat desa hingga kabupaten. Tak hanya rumah sakit dan puskesmas, tapi juga seluruh kantor pemerintahan, taman, ruang terbuka hijau, dan fasilitas lainnya.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengklaim, fasilitas umum yang ramah disabilitas ini akan terwujud mulai 2025 tahun ini.
Baca Juga
"Kita harus memastikan bahwa semua fasilitas umum dan kantor pemerintahan di Kabupaten Bandung mudah diakses oleh penyandang disabilitas," kata Dadang saat ekspos rencana kerja Dinas Sosial (Dinsos) pada Selasa, 14 Januari 2025.
Advertisement
Setiap warga, kata Dadang, berhak untuk mendapatkan pelayanan yang sama tanpa terkecuali. Menurutnya, aksesibilitas memungkinkan para penyandang disabilitas untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
Selain itu, Dadang juga mengklaim akan mendorong kemandirian finansial bagi para penyandang disabilitas. Salah satunya, melalui pelatihan keterampilan.
"Kita juga akan memfasilitasi mereka yang ingin memiliki usaha dan penghasilan melalui pelatihan agar memiliki keterampilan, lalu diarahkan ke kube (kelompok usaha bersama) agar semakin berdaya. Modalnya juga kita siapkan," ucapnya.
Alun-Alun Ciwidey Diresmikan, Diklaim Ramah Disabilitas
Sebelumnya, Dadang meresmikan Alun-alun Ciwidey pada Senin, 13 Januari 2025. Dia berharap para penyandang disabilitas bisa menikmati prasarana umum tersebut.
"Jadi untuk para disabilitas yang ingin niis pikir dan berpikir, lebih baik gunakan Alun-Alun Ciwidey," katanya.
Selain itu, Dadang juga berharap Alun-alun Ciwidey juga dapat dijadikan tempat yang bermanfaat bagi masyarakat lainnya, termasuk anak-anak dan ibu-ibu.
"Terutama dalam mengembangkan tempat istirahat, tempat ngobrol, dan Alhamdulillah tadi saya lihat ada tempat bermain anak-anak dan bermain ibu-ibu," ujarnya.
Ke depannya, Dadang mengklaim Alun-alun Ciwidey akan dilengkapi dengan fasilitas berupa Wi-Fi gratis. Hal itu, kata dia, untuk menarik minat generasi muda.
"Sehingga di saat bermain, anak-anak atau gen Z atau generasi milenial, di saat ada Wi-Fi gratis bakal betah. Kalau di sini (Alun-Alun Ciwidey) belum ada Wi-Fi gratis, saya minta ke Pak Kepala Disperkimtan untuk dianggarkan," ucapnya.
Fasilitas Wi-Fi gratis ini nantinya tak hanya tersedia di Alun-Alun Ciwidey, tapi juga alun-alun atau tempat strategis untuk kepentingan umum lainnya.
"Ini bukan berlaku di Ciwidey saja, tapi berlaku di seluruh kecamatan yang ada, dan kita sudah mendorong 270 desa dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung ada Wi-Fi gratis. Setiap desa dan kelurahan itu ada tempat-tempat peristirahatan dan dibuatkan atau diberikan Wi-Fi gratis," paparnya.
Â
Penulis: Arby Salim
Advertisement