Bantu Penanganan Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus, Pemerintah Siapkan Dana Siap Pakai

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan kasus Covid-19 secara stagnan mulai minggu kedua bulan Mei 2021, tertinggi secara nasional.

oleh Yopi Makdori diperbarui 05 Jun 2021, 09:17 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2021, 09:17 WIB
Ilustrasi penelitian vaksin Covid-19.  Prasesh Shiwakoti/Unsplash
Ilustrasi penelitian vaksin Covid-19. Prasesh Shiwakoti/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan kasus Covid-19 secara stagnan mulai minggu kedua bulan Mei 2021, tertinggi secara nasional. Jumlahnya mengalami kenaikan 51 persen dibandingkan minggu sebelumnya. 

Melihat peta zonasi risiko, Jawa Tengah memiliki satu kabupaten/kota dalam zona merah yakni Kudus dan 10 kabupaten/kota masuk zona oranye, dua kabupaten/kota masuk zona kuning. 

Untuk membantu penanganan kasus Covid-19 di Kudus, pemerintah mengaku menyiapkan dana siap pakai.

"Dan saat ini, pemerintah pusat siap memberikan dukungan berupa dana siap pakai kepada pemerintah kabupaten Kudus, berikut bantuan lain seperti tenda isolasi, masker kain, dan hand sanitizer," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan tulis, Sabtu (5/6/2021).

Wiku mengungkap, lonjakan kasus di Kudus disebabkan kegiatan ziarah keagamaan dan tradisi kupatan pasca Idulfitri. Saat ini pencegahan penularan dan penanganan kasus yang sudah ada.

Metode Whole Genom Sequencing (WGS) sedang dilakukan di Kudus untuk mengetahui varian apa yang tersebar di daerah tersebut. Dan hasilnya akan diumumkan kemudian.    

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Andi Masyarakat

Masyarakat diminta turut andil mencegah penularan dengan menunda berkegiatan bagi yang memiliki gejala. Pastikan kondisi kesehatan prima sebelum melakukan kegiatan di luar rumah. Dan bagi yang bergejala, segera mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mengantisipasi jika tertular.

"Sehingga kasus di tingkat mikro dapat lebih cepat terdeteksi dan lebih cepat memperoleh penanganan," pungkas Wiku. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya