Polda Metro Akan Tambah 12 Titik Penyekatan di Kawasan Penyangga Ibu Kota

Ia menyebut, 12 titik penyekatan itu bakal dilakukan di kawasan peyangga seperti Depok, Bekasi dan Tangerang.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2021, 20:46 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2021, 20:46 WIB
FOTO: Cegah Penyebaran COVID-19, Jalan Pasar Baru Ditutup Selama Malam Tahun Baru
Polisi berjaga saat penyekatan jalan di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Kamis (31/12/2020). Polda Metro Jaya menutup sejumlah ruas jalan selama Car Free Night dan Crowd Free Night pada malam Tahun Baru 2021 untuk mencegah penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Polda Metro Jaya bersama Pemprov DKI Jakarta telah menerapkan penyekatan arus lalu lintas di sejumlah jalan di Ibu Kota. Penyekatan ini bertujuan untuk menekan mobilitas warga yang berpotensi meningkatkan penyebaran Covid-19.

Nantinya, penyekatan arus lalu lintas ini bakal dilakukan penambahan di sejumlah titik lagi. Karena, sebelumnya hanya berjumlah 10 titik penyekatan.

"Kemudian, kalau kemarin 10 itu ada di Jakarta. Hasil evaluasi kemudian ditambah 12 titik di kawasan penyangga Ibu Kota," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Jumat (25/6/2021).

Ia menyebut, 12 titik penyekatan itu bakal dilakukan di kawasan peyangga seperti Depok, Bekasi dan Tangerang. Untuk aturannya sendiri pun masih sama, yakni dari pukul 21.00-04-00 WIB.

"Nanti titik-titiknya dimana nanti kami sosialisasikan di masyarakat yaitu di Tangerang Kota, Tangerang Selatan, Bekasi Kota, Bekasi Kabupaten, dan Depok, itu semua nanti ada di titik-titiknya," sebutnya.

"Nanti akan disampaikan titiknya dimana dengan aturan yang sama jam 21.00 sampai 04.00 WIB walaupun dalam pelaksanaannya kita melihat situasi di lapangan," sambungnya.

Lalu, terkait dengan 10 titik penyekatan yang sudah diterapkan lebih dulu. Ia menyebut sudah tertib, sehingga nantinya akan dievaluasi kembali apakah akan dipindah terkait titik penyekatan itu atau akan ditambah lagi di Jakarta.

"Nah jadi yang 10 sudah kita nyatakan tertib cukup menjadi kawasan pengendalian yang dipatroli secara ketat, kemudian kita pindah pembatasan mobilitas ke titik-titik lainnya yang memang selama ini sudah ada usulan dari pemda untuk kemudian dilaksanakan pembatasan mobilitas," ungkapnya.

"Jadi nanti akan kita sampaikan hasil evaluasi yang dilaksanakan nanti hari Minggu setelah hari ke 7, dan Senin perubahan itu akan mulai operasional. Tapi nanti perlu kita Senin pagi akan kita sampaikan kepada masyarakat apakah tetap 10 titik atau ada penambahan, atau titiknya nanti pindah ke tiik lain," sambungnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Gelar Vaksinasi Keliling

Tak hanya melakukan penyekatan, pihaknya juga telah melakukan vaksinasi keliling terhadap sejumlah masyarakat. Kebanyakan mereka yang mengikuti vaksin adalah para pedagang.

"Yang berikutnya di 10 kawasan tersebut, mulai dari 2 malam lalu mulai kami laksanakan vaksinasi keliling, kemaren di Sabang diikuti hampir 70-an pedagang. Kemudian di bulungan kemaren hampir 100 vaksin yang kita bawa kemarin habis dipake pedagang Bulungan dan Mahakam untuk memperoleh vaksin. Nanti malam juga kita cari titik lainnya apakah di Kemang nanti atau di titik mana berdasarkan situasi," jelasnya.

Dengan sudah dilakukan vaksinasi terhadap masyarakat terutama para pedagang, hal ini sebagai salah satu upaya dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Kita harapkan kalau ini sudah kita lakukan, maka jika terjadi pembukaan kawasan mobilitas maka seluruh pedagang yang beroperasi di kawasan tersebut sudah seluruhnya sudah divaksin. Sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya penularan dari masyarakat atau malah memperkecil kemungkinan pedagang tersebut menularkan ke masyarakat," tutupnya.

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya