Satgas Covid-19 Jawab Tudingan Manipulasi Data Kematian Pasien Corona

Wiku mengatakan, demi mencapai kualitas data yang baik diperlukan kerja sama seluruh komponen, termasuk fasilitas kesehatan daerah dalam pelaporan dan singkronisasi data di pemerintah pusat.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Jul 2021, 17:13 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2021, 11:06 WIB
Angka Kematian Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri Melonjak
Petugas mengenakan baju hazmat saat memakamkan jenazah pasien Covid-19 isolasi mandiri di TPU Pondok Kelapa, Jakarta, Selasa (13/7/2021). Tim Koalisi Warga LaporCovid-19 mencatat sebanyak 451 pasien Covid-19 meninggal saat menjalani isolasi mandiri. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito meluruskan dugaan penghilangan data kematian pasien Covid-19. Menurut Wiku, hal itu tidaklah benar karena data adalah acuan utama yang dilakukan secara transparan sebagai parameter penanggulangan dan kebijakan.

"Transparansi data adalah hal yang dijunjung tinggi karena menghadapi Covid ini adalah kewajiban semua komponen bangsa,” kata Wiku melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Kamis (22/7/2021).

Wiku mengamini bahwa data termasuk hal yang menjadi salah satu tantangan selama pandemi yang sudah berlangsung hampir 1,5 tahun di Indonesia. Oleh karena itu, kata Wiku, keakurasian data adalah hal utama yang terus ditargetkan.

"Tantangan satu data, data yang reliable, realtime, serta interoperable adalah hal kesempurnaan yang ingin dicapai untuk menjadi alat navigasi kebijakan agar akurat tetap sasaran,” jelas Wiku.

Karena itu, kata Wiku, demi mencapai kualitas data yang baik, diperlukan kerja sama seluruh komponen, termasuk fasilitas kesehatan daerah dalam pelaporan dan singkronisasi data di pemerintah pusat.

"Jadi, apabila ada bukti pelanggaran dalam pelaporan data, silakan ditunjukkan,” Wiku menandaskan.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tudingan Miring LaporCovid19

FOTO: Angka Kematian Harian Akibat COVID-19 di Indonesia Pecah Rekor
Foto dari udara memperlihatkan proses pemakaman di TPU Rorotan, Jakarta, Jumat (16/7/2021). Akumulasi kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 71.397 orang (Liputan6.com/Herman Zakharia)

LaporCovid19 menuding Kementerian Kesehatan telah menghilangkan data kasus kematian pasien Covid-19 di tingkat kabupaten dan kota. Lewat akun Twitter @LaporCovid pada 18 Juli 2021, disebutkan Kemenkes menghilangkan data korban Covid-19 sebanyak 18.747 orang atau 26 persen dari data yang dilaporkan kabupaten/kota pada 16 Juli 2021.

Berdasarkan data kabupaten/kota, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 90.144 orang, tapi versi Kemenkes/BNPB sebanyak 71.397 orang.

"Sedihnya, 18 ribu nyawa tidak diakui @KemenkesRI #IndonesiaDaruratCovid19 #RSKolaps,” twit @LaporCovid.

Inisiator LaporCovid-19-19 Irma Hidayana menyatakan, angka kasus kematian tersebut didapatkan pihaknya dari data resmi tiap provinsi.

"Data LaporCovid19 diambil dari data resmi perprovinsi (data milik provinsi). Jadi yang justru bertanya-tanya kami, kok bisa ada perbedaan data antar data nasional dan provinsi,” kata Irma saat dikonfirmasi, Kamis (22/7/2021).

Irma menyatakan, LaporCovid19 sudah mengkritik perbedaan angka kematian itu sejak bulan April 2020.

"Jika lihat semua postingan dan statement LaporCovid19, kami sudah selalu mengkritisi perbedaan data ini sejak akhir April 2020, dan sayangnya hingga sekarang kok selalu ada perbedaan data,” kata dia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya