MUI Sayangkan Menag Tak Minta Maaf soal Pernyataan Kemenag Hadiah Negara untuk NU

Cholil Nafis menyayangkan tak ada permintaan maaf dari Menteri Agama atas pernyataannya tersebut.

oleh Yopi Makdori diperbarui 26 Okt 2021, 11:38 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 11:37 WIB
Gedung MUI
Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi No 51, Menteng, Jakarta Pusat. (bimasislam.kemenag.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Cholil Nafis mengkritisi pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut bahwa Kementerian Agama merupakan hadiah negara bagi Nahdlatul Ulama (NU).

Kendati Yaqut telah mengklarifikasi bahwa pernyataannya dikatakan dalam acara internal guna menggugah semangat.

"Meskipun untuk internal tetaplah tak benar dan tak elok. Kan sudah jelas acaranya via zoom dan disiarkan TV. Nyatanya terpublikasi dan viral," ujar dia lewat akun Instagram pribadinya, dikutip pada Selasa (26/10/2021).

Cholil Nafis menyayangkan tak ada permintaan maaf dari Menteri Agama atas pernyataannya tersebut. 

"Tak mau mengalah dan mengakui kesalahan itu berat apalagi sebagai pejabat publik," katanya.

Padahal menurut dia andai sejak awal meminta maaf, maka sikap Menag bisa dipandang lebih baik.

"Kalau diawali minta maaf itu akan lebih elok dan mungkin mengurangi kegaduhan," ujarnya. 

Dalih Menteri Agama

Yaqut sebelumnya telah mengklarifikasi pernyataanya perihal Kemenag hadiah bagi NU. Yaqut mengatakan bahwa pernyataannya itu guna membakar semangat serta memberikan motivasi dalam sebuah forum internal. Dia mengaku, pernyataan itu diharapkan tidak sampai keluar ke publik demi menghindari perdebatan.

"Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati, lalu digoreng ke publik,” ujar Yaqut dalam keterangannya, Senin (25/10/2021).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya