Liputan6.com, Jakarta Polisi terus menyelidiki penyebab tabrakan beruntun bus Transjakarta yang menewaskan sang sopir di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin, 25 Oktober 2021. Salah satunya dengan memeriksa istri korban.Â
Ada pun tujuan diperiksanya J, istri sopir bus Transjakarta karena diterima kabar bahwa almarhum pernah mengalami serangan jantung.
Baca Juga
Menurut Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono, hal ini sekaligus untuk mensinkronkan keterangan dari yang diterima oleh tim dokter. Berita ini terpopuler pertama di top 3 news, Rabu, 27 Oktober 2021.Â
Advertisement
Berita terpopuler lainnya terkait aksi pengeroyokan yang dilakukan oknum sekuriti kepada warga Johar Baru lantaran memiliki wajah yang mirip dengan pelaku pencuri ponsel.
Penganiayaan tersebut menyebabkan IK (40) menderita luka parah di bagian kepala hingga korban akhirnya meninggal dunia, Minggu 24 Oktober pagi.
Sementara itu, berita Sukmawati Soekarnoputri yang pindah agama juga tak kalah menuai sorotan. Pada Selasa, 26 Oktober lalu, salah satu putri Presiden Soekarno tersebut telah resmi memeluk agama Hindu.Â
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Rabu, 27 Oktober 2021:
1. Istri Sopir Bus Transjakarta yang Meninggal Karena Kecelakaan Akan Diperiksa
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berencana memeriksa istri J, pengemudi bus Transjakarta yang meninggal akibat tabrakan beruntun di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur pada Senin 25 Oktober 2021.
Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menerangkan, keterangan istri sopir untuk mengetahui penyakit yang diidap suaminya semasa hidup. Informasi yang beredar, sopir terkena serangan jantung sebelum kecelakaan terjadi.
"Iya, kita akan panggil sebagai saksi untuk menanyakan apakah sopir ini punya riwayat sakit tidak, dalam pengobatan nggak," kata Argo saat dihubungi awak media, Rabu (27/10/2021).
Argo mengatakan, pihak keluarga sebelumnya menyampaikan keberatan jasad sopir Transjakarta yang terlibat tabrakan beruntun itu diautopsi. Padahal, kata dia, hasil autopsi memudahkan polisi mengetahui penyebab kecelakaan, apakah kondisi kematian disebabkan adanya gagal jantung atau pada saat benturan ada tulang yang retak atau pendarahan dalam.
"Pihak keluarga tidak berkenan. Jadi hanya visum luarnya saja sama mengambil sampel darah. Sementara penyebab meninggalnya kan itu harus dilihat dari dalam," ucap dia.
Â
Advertisement
2. Keluarga: Manajemen RS Sempat Bohong Jika Korban Dianiaya Sekuriti hingga Tewas
Cuma gegara wajahnya mirip dengan pelaku pencurian ponsel, seorang warga Johar Baru, berinisial IK (40) dikeroyok dan dianiaya oknum sekuriti RS AR di Salemba, Jakarta Pusat hingga meninggal.
Korban meninggal dunia dengan luka parah di bagian kepala. Mirisnya, manajemen rumah sakit mencoba menutup-nutupi kematian korban dengan memberikan keterangan palsu kepada pihak keluarga. Disebut, korban mengalami kecelakaan lalu lintas, bukan karena penganiayaan.
Salah seorang kerabat korban, Achmad Syarifudin menceritakan secara rinci soal hal tersebut. Dia sendiri mendapatkan informasi, adik iparnya meninggal dunia secara mengenaskan pada Minggu, 24 Oktober 2021 pagi. Adik kandungnya memberitahukan kabar itu lewat sambungan telepon.
Pria yang akrab disapa Dindin tersebut menuturkan, ada lima orang yang datang ke kediaman korban pada Sabtu 23 Oktober 2021 malam. Dindin menyebut, mereka adalah sekuriti dan manajemen dari RS AR, Salemba.
Mereka menginformasikan kondisi adik iparnya sedang terbaring dalam keadaan tidak sadarkan diri di RS AR. Mendengar penjelasan rumah sakit, adiknya lantas syok.
Â
3. Sukmawati Soekarnoputri Pindah Agama Hindu Disaksikan Putranya
Salah satu putri mendiang Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, yakni Diah Mutiara Sukmawati resmi memeluk agama Hindu.
Sukmawati Soekarnoputri menjalankan upacara prosesi perpindahan ke agama Hindu di Kawasan Sukarno Center Heritage di Bale Agung Singaraja, Bali.
Dia melangsungkan prosesi pindah agama tersebut bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-70 tahun. Dalam kegiatan ritual Upacara Sudhi Wadani akan dihadiri kurang dari 50 undangan.Â
Termasuk putranya, Muhammad Putra Al Hadad yang datang untuk mewakili seluruh keluarganya yang tengah hadir menyaksikan secara langsung ritual upacara perpindahan agama yang dijalani oleh ibunya tersebut.
Sesaat membacakan janji, Sukmawati sempat menangis sebelum kemudian melanjutkan pembacaan sumpah yang disaksikan oleh para saksi. Semakin banjir air mata Sukmawati saat dipakaikan daksina di kepalanya.
Berbagai tahapan untuk melangsungkan perpindahan agama itu sudah ia lakukan. Sehari sebelumnya, Senin (25/10/2021), diketahui Sukmawati menjalani ruwatan di Pantai Lovina, Singaraja, Buleleng.
Â
Â
Advertisement