Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito menjelaskan soal temuan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dan takziah memicu kenaikan kasus Covid-19.
Menurutnya, temuan PTM memicu peningkatan kasus Covid-19 berdasarkan data pada dashboard sekolah aman dan madrasah aman. Dashboard ini dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kementerian Agama.
"Pada prinsipnya, data Covid-19 terhimpun dari sumber yang sama, yaitu data-data di daerah dan diolah sesuai dengan kebutuhan masing-masing kementerian dan lembaga untuk pengambilan keputusan yang spesifik," jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/11/2021).
Advertisement
Sementara temuan takziah berkontribusi pada kenaikan kasus Covid-19 berdasarkan hasil investigasi epidemiologis Dinas Kesehatan di daerah.
Wiku mengatakan ke depan pemerintah pusat akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk melakukan surveilans. Langkah ini diharapkan bisa mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Peningkatan selama Tiga Pekan
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam sepekan terakhir tercatat ada 126 kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan kasus positif Covid-19. Dari ratusan kabupaten dan kota itu, ada yang mengalami peningkatan selama tiga pekan berturut-turut.
Kementerian Kesehatan telah melakukan pendalaman penyebab kenaikan kasus Corona pada 126 kabupaten dan kota tersebut.
"Sebagian besar kenaikannya memang disebabkan karena adanya kasus positif di sekolah dan takziah," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (15/11).
Budi mengaku akan segera melakukan konsolidasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim untuk membahas kasus Covid-19 yang muncul akibat PTM. Rencananya, konsolidasi dilakukan pekan ini.
"Rencananya minggu ini kita sudah bisa selesaikan bagaimana kita bisa tetap melakukan program (sekolah) tatap muka tapi dengan surveilans yang aktif dan lebih kuratif," ujarnya.
Advertisement