Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, tiga minggu terakhir ini terjadi penurunan laju vaksinasi covid-19. Berbeda dengan sebelumnya yang konsisten sekitar dua juta suntikan per hari.
"Tiga minggu terakhir ini terjadi penurunan lanjut suntikan yang tadinya konsisten di atas dua juta, sudah ada penurunan ini disebabkan beberapa hal," katanya saat jumpa pers di kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/11).
Penyebabnya, karena ketersediaan vaksin Sinovac yang sudah menurun. Diganti AstraZeneca dan Pfizer yang membuat masyarakat masih ragu menggunakannya.
Advertisement
"Dua vaksin ini sama amannya efikasinya lebih tinggi, tapi karena baru masyarakat masih ragu untuk menggunakannya," kata Budi.
Baca Juga
Budi berharap, seluruh masyarakat yang belum divaksin terutama para lansia tetap mau dan nyaman divaksin menggunakan jenis vaksin apapun. Baik AstraZeneca, Pfizer atau Moderna.
"Memang ada demam, sama seperti kita waktu kecil divaksin cacar juga ada demam, tidak usah khawatir vaksin ini terbukti aman, tidak usah ragu untuk segera divaksin jangan sampai terjadi apa yang di Eropa apa yang bisa terjadi di Indonesia," imbuh Budi Gunadi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kesiapan RS Jika Terjadi Lonjakan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan dalam menghadapi lonjakan Covid-19 selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Jokowi juga mengingatkan Menkes untuk memetakan situasi, khususnya di daerah yang berpotensi mengalami peningkatan kasus corona selama Nataru.
"Saya minta Menteri Kesehatan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan kesiapan rumah sakit apabila terjadi lonjakan pasien sakit selama akhir Desember (2021) dan awal Januari 2022," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas Evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/11/2021).
"Terutama pemetaan situasi dan terutama di daerah yang berpotensi kasusnya meningkat," sambungnya.
Selain itu, Jokowi meminta agar jajarannya proaktif mendatangi masyarakat yang belum divaksin Covid-19. Dia ingin 70 persen masyarakat Indonesia harus sudah divaksinasi pada akhir 2021.
"Saya minta backup dari TNI dan Polri, utamanya untuk yang lansia betul-betul dilakukan," ujarnya.
Jokowi menilai vaksinasi Covid-19 dengan metode door to door atau dari pintu ke pintu yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) berjalan efektif meningkatkan capaian vaksinasi. Terlebih, vaksinasi door to door menyasar masyarakat lanjut usia (lansia).
"Kita harapkan, terutama untuk pemerintah daerah yang masih rendah (tingkat) vaksinasinya, agar diberikan bantuan secara khusus," tutur Jokowi.
Advertisement