Kemenag Tampung Aspirasi PPIU Terkait Umrah di Tengah Omicron

Terkait Skema One Gate Policy (OGP) pemberangkatan jemaah umrah yang diinisiasi Kementerian Agama hingga kini mendapat dukungan dari PPIU dan jemaah umrah.

oleh Muhammad Ali diperbarui 13 Feb 2022, 14:39 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2022, 14:39 WIB
FOTO: Melihat Lebih Dekat Pelaksanaan Umrah di Masa Pandemi COVID-19
Polisi mengawasi umat muslim untuk memastikan jaga jarak sosial untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona COVID-19 saat pelaksanaan umrah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (30/5/2021). (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama menampung aspirasi dan masukan dari Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dalam penyelenggaraan ibadah umrah di tengah pandemi Covid-19 varian Omicron. 

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi saat bertemu PPIU yang tergabung dalam Forum Penyelenggara Umrah Haji Jawa Barat di Kota Bandung, Jawa Barat.

Pertemuan perwakilan PPIU se Jawa Barat itu dikemas dalam Ngobrol Bareng Wamenag masalah Umrah di Tengah Omicron bersama Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi. 

Tampak hadir Ketua Forum Penyelenggara Umrah Haji Jawa Barat (FKS PATUH JABAR) Wawan Misbah dan puluhan perwakilan PPIU. 

Ikut mendampingi Wamenag dalam pertemuan bersama pelaku travel umrah, Kabid Haji Kanwil Kemenag Jabar Ahmad Handiman Romdony, Kabid Urais Ahmad Patoni, dan Kakankemenag Kota Bandung Tedi Junaidi. 

Dikatakan Wamenag, masukan dan aspirasi dari perwakilan PPIU se Jawa Barat ini sangat penting demi meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi jemaah umrah di Indonesia.

Masukan dan aspirasi yang ditampung Wamenag dalam pertemuan itu di antaranya menambah akses pintu keberangkatan jemaah umrah selain Bandara Soeta, keterlibatan tim Kemenag mengawal proses PCR jemaah, mempersingkat masa karantina hingga menerapkan akses satu pintu khusus jemaah umrah saat keluar dari bandara agar tidak berbaur dengan penumpang perjalanan luar negeri lainnya. 

Terkait Skema One Gate Policy (OGP) pemberangkatan jemaah umrah yang diinisiasi Kementerian Agama hingga kini mendapat dukungan dari PPIU dan jemaah umrah. 

"Terima kasih atas masukan dan aspirasinya. Tentunya aapirasi ini nanti akan kami sampaikan dalam rapat bersama Menteri Agama, Komisi VIII DPR RI dan dalam rapat lintas kementerian," kata Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi di Kota Bandung, Jumat (11/2/2022).

"Sebab persoalan umrah di tengah pandemi ini tidak bisa diatasi oleh Kementerian Agama sendiri dan harus melibatkan banyak pihak. Masukan dari bapak ibu sekalian akan jadi bahan bagi kami untuk dicarikan solusinya," sambungnya. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jangan Sampai Ada Klaster Umrah

Dijelaskan Wamenag, saat ini Kementerian Agama tengah melakukan evaluasi terkait pemberangkatan umrah, salah satunya dengan pelaksanaan karantina kepulangan dan layanan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

"Kami juga memberikan apresiasi kepada PPIU dan jemaah umrah yang sudah disiplin menjalankan prokes saat menjalani ibadah umrah. Disiplin jemaah umrah Indonesia dipuji oleh pemerintah Arab Saudi dan ini harus kita pertahankan. Jangan sampai ibadah umrah menjadi kluster baru penyebaran Covid-19, " tandas Wamen dalam keterangan tertulisnya.

"Jangan ada lagi stigma negatif kepada jemaah umrah kita, apalagi sampai membawa klaster baru. Masalah umrah harus kita update terus. Kalau tidak kita khawatir karena perkembangan dinamikanya tidak bisa kita duga sehingga pelaku jasa travel umrah dan haji betul-betul bisa melakukan antisipasi," ujar Wamenag. 

Yang patut disyukuri, kata dia, dari sekian jumlah jemaah umrah yang terpapar Covid 19 tidak satu pun dari mereka yang mengalami gejala berat. "Alhamdulillah mereka dapat berkumpul kembali dengan keluarganya dengan selamat," pungkas Wamenag.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya