Bogor Pastikan Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 Tercukupi

Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat menambah jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 secara bertahap hingga mencapai 1.300 unit.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 21 Feb 2022, 01:30 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 01:30 WIB
FOTO: 350 Penumpang KRL Jalani Tes Swab di Stasiun Bogor
Petugas medis melakukan tes swab terhadap penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4/2020). Pengetesan yang melibatkan 350 penumpang ini untuk memastikan ada atau tidaknya virus corona COVID-19 yang dibawa penumpang KRL. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat menambah jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 secara bertahap hingga mencapai 1.300 unit. Penambahan ini dilakukan dalam upaya memastikan kebutuhan tempat perawatan pasien tercukupi.

"Penambahan ini dapat dilakukan secara bertahap dengan memantau terus peningkatan BOR (tingkat pemakaian tempat tidur pasien atau bed occupancy rate) dan dikendalikan agar (BOR) tetap di bawah 60 persen," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena di Kota Bogor, Minggu (20/2/2022) seperti dilansir Antara.

Menurut dia, penambahan jumlah tempat tidur di ruang isolasi untuk pasien Covid-19 dilakukan untuk menghadapi potensi peningkatan kasus infeksi Virus Corona.

Namun, dia memastikan, tempat tidur untuk pasien Covid-19 di 21 rumah sakit di Kota Bogor masih mencukupi.

Dinas Kesehatan Kota Bogor, hingga Sabtu 19 Februari mencatat sebanyak 54 dari 112 tempat tidur yang disediakan untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan sudah terpakai. Demikian pula 224 dari 449 tempat tidur untuk pasien Covid-19 dengan gejala sedang.

Sementara, tempat tidur yang disiapkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat sudah terpakai 84 dari 147 unit. Selain itu, dari 62 tempat tidur yang disiapkan untuk pasien dengan kondisi kritis baru 29 unit yang digunakan.

"BOR secara keseluruhan untuk tiga gejala saat ini masih 45,1 persen," kata Erna.

 

Skenario Lanjutan

Jika kebutuhan tempat perawatan pasien Covid-19 meningkat, ia mengatakan, maka rumah sakit akan mengalihkan fungsi sebagian tempat perawatan pasien lain menjadi ruang isolasi pasien Covid-19.

Menurut dia, sebanyak 21 rumah sakit sudah menyatakan siap mengonversi secara bertahap 30 persen dari ruang rawat pasien menjadi menjadi ruang isolasi pasien Covid-19.

Di samping itu, pemerintah kota akan mengoperasikan kembali perluasan rumah sakit dan pusat isolasi di Asrama IPB Dramaga jika 80 persen tempat tidur pasien di rumah sakit umum daerah terpakai.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menginstruksikan penyiapan tempat perawatan pasien Covid-19 di 21 rumah sakit guna menghadapi potensi lonjakan pasien Covid-19 karena angka kasus Covid-19 harian di wilayahnya sudah mencapai 1.000 lebih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya