Ali Fikri Tak Lolos Seleksi Kepala Sekretariat Dewan Pengawas KPK

Ali Fikri yang kini menjadi Plt Jubir KPK ini mencoba peruntungan dengan mengikuti seleksi Kepala Sekretariat Dewas KPK. Namun upayanya gagal di tahap penulisan makalah.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 18 Mar 2022, 15:40 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2022, 15:40 WIB
KPK Beberkan Pengembangan Kasus Proyek Jalan di Bengkalis
Ketua KPK Firli Bahuri (kiri) dan Plt Jubir KPK Ali Fikri memberi isyarat saat menyampaikan keterangan terkait pengembangan kasus proyek jalan Bengkalis di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (17/1/2020). Kasus ini merupakan pengembangan dari masa periode komisioner KPK sebelumnya. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri tak lolos seleksi calon pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama di lingkungan KPK.

Ali yang mencoba peruntungan menjadi Kepala Sekretariat Dewan Pengawas (Dewas) KPK itu gagal dalam tahapan penulisan makalah atau policy brief dan presentasi.

Tak lolosnya Ali Fikri dalam seleksi ini terlihat dari situs https://jpt.kpk.go.id/. Dalam situs itu, hanya ada enam nama yang dinyatakan lolos seleksi Kepala Sekretariat Dewas KPK.

Mereka ialah Rofil Edy Purnomo dari Kementerian Keuangan dengan nilai 71,82, Muhamad Hasan dari Pemerintah Kabupaten Lebak dengan nilai 71,71, Rikson Sitorus dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dengan skor 71,00.

Kemudian Haerudin dari KPK dengan nilai 69,50, Abdul Wahid Saraha dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dengan nilai 69,45, dan Jadi Haposan Manurung dari Kementerian Keuangan dengan nilai 69,37.

 

Nama Calon Kasatgas Penyidikan KPK

Edhy Prabowo Ditangkap, Penyidik KPK Datangi Gedung KKP
Penyidik KPK membawa peralatan dan stiker penyegelan saat mendatangi Gedung Mina Bahari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (25/11/2020). Untuk diketahui, pada Rabu dini hari tadi, Menteri KKP Edhy Prabowo telah ditangkap KPK. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sementara untuk posisi Direktur Penyidikan KPK yang memiliki nilai tinggi yakni Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidikan KPK Budi Sukmo Wibowo. Dia mendapat nilai 84,17.

Kemudian diikuti oleh lima personel Polri yaitu Dirreskrimum Polda Jatim Totok Suharyanto dengan nilai 82,60, Kabagpinpam Ropaminal Divpropam Polri Edgar Diponegoro dengan nilai 82,11, Kabagpenkompeten Robinkar ESDM Polri Asep Guntur Rahayu dengan nilai 80,30, Irwasda Polda Bali Awang Joko Rumitro dengan nilai 79,25, dan Sespusinafis Bareskrim Polri Yaved Duma Parembang dengan nilai 77,95.

 

Nama Calon Deputi bidang Koordinasi dan Supervisi KPK

Ilustrasi KPK
Gedung KPK (Liputan6/Fachrur Rozie)

Di posisi Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK, mereka yang lulus seleksi yakni Didik Agung Widjanarko dari KPK dengan nilai 78,71, kemudian Hery Santoso dari Polri dengan nilai 77,71, Bahtiar Ujang Purnama dari KPK dengan nilai 77,29, Golkar Pangarso Rahardjo Winarsadi dari Polri dengan nilai 76,25).

Kemudian KMS A Roni dari Kejaksaan Agung dengan nilai 75,99, dan Ignatius Wing Kusbimanto dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan nilai 75,46.

Untuk mengetahui detail posisi berikut nama-nama yang lolos seleksi ini bisa mengakses tautan jpt.kpk.go.id. Mereka yang dinyatakan lolos akan mengikuti tahapan selanjutnya, yakni kompetensi manejerial dan sosial kultural.

"Kepada yang lulus ini segera dihubungi oleh pihak sekretariat agar kemudian hadir di kantor BKN. Merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan-RB) Nomor 38 Tahun 2017, maka yang akan diukur ada dua yaitu kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural," terang Ketua Panitia Seleksi Adrianus Meliala dalam keterangannya, Jumat (18/3/2022).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya