Keterisian Hotel di Kabupaten Bogor Naik 80 Persen saat Lebaran

Kebijakan pelonggaran aktivitas masyarakat telah membawa dampak positif bagi industri perhotelan di Kabupaten Bogor.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 06 Mei 2022, 21:33 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2022, 21:01 WIB
FOTO: Pandemi COVID-19, Hotel Ini Sediakan Paket Isolasi Mandiri
Petugas hotel sedang membersihkan perabotan di kamar hotel. 

Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor menyebutkan tingkat okupansi hotel pada momen libur Lebaran 2022 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, naik mencapai 80%. 

Wakil Ketua PHRI Kabupaten Bogor, Boboy Ruswanto mengatakan jumlah keterisian hotel di momen Lebaran kali ini jauh lebih baik yaitu mencapai 80% atau naik sekitar 100% dari periode Lebaran tahun lalu, yang hanya berkisar 40%. 

"Kalau rata-rata tingkat okupansi hotel 80% berarti naiknya 100% dibanding tahun lalu. Artinya kondisi sekarang jauh lebih baik," kata Boboy, Jumat (6/5/2022).

Dia mengaku tahun ini di luar perkiraan, beberapa kamar hotel di Puncak mulai terisi pada H+1 Lebaran, yang biasanya relatif sepi. Umumnya, mereka menginap kemudian esoknya pergi ke tempat wisata atau hanya staycation.

"Ini di luar perkiraan. Sebab biasanya pada hari pertama Lebaran belum pernah ada tamu yang menginap di hotel-hotel menengah. Tapi kali ini ada tamu," kata dia.

Dia menerangkan kawasan Puncak dan Sentul menjadi penyumbang utama naiknya okupansi hotel di Kabupaten Bogor. Bahkan, beberapa hotel terisi penuh. 

"Di Hotel Ayuda 2 saja, dari kemarin sampai hari ini kamar terisi penuh. Di hotel berbintang juga kemungkinan ada yang penuh juga," kata pengelola New Ayuda 2 Hotel ini.

Kebijakan pelonggaran aktivitas masyarakat telah membawa dampak positif bagi industri perhotelan di Kabupaten Bogor. Sebab, dua tahun ke belakang masyarakat tak bisa bergerak bebas melakukan perjalanan karena adanya pembatasan mobilitas yang cukup ketat.

"Dampaknya sangat positif, pegawai hotel yang sempat dirumahkan banyak yang ditarik kembali. Pegawai yang biasa bekerja hanya 5-10 hari kerja karena dampak pandemi, ya mudah-mudahan ke depan bisa full lagi," harapnya.

Boboy berharap kondisi tersebut bisa berjalan terus. Bahkan ke depan bisa lebih baik lagi. Dia juga berharap setelah momentum Lebaran ini tidak ada persoalan lagi yang bisa berimbas pada sektor bisnis pariwisata termasuk perhotelan.

 

Alami Kenaikan Drastis

Mencicipi Ragam Makanan Khas Turki untuk Menu Buka Puasa Ramadan yang Berbeda
Mencicipi Ragam Makanan Khas Turki untuk Menu Buka Puasa Ramadan yang Berbeda

Sementara itu, Marketing Communication Manager Royal Safari Garden, Dian Sagita Andriyani mengatakan, jumlah keterisian kamar hotel di Royal Safari Garden naik mencapai 80%. Meski belum 100%, okupansi pada Lebaran tahun ini jauh lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya.  

"Dari tanggal 1-3 Mei tingkat okupansi Hotel Royal Safari Garden mencapai 80%. Kebanyakan adalah tamu dari Jakarta," ujar Dian.

Salah satu peningkatan okupansi di hotel tersebut adalah menyediakan paket promosi khusus Lebaran. 

"Kami punya paket 3 hari 2 malam tanggal 1-3 Mei dan tanggal 2-4 Mei, jadi tamu pada booking paket Lebaran," kata dia. 

 

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya