Awal Mula Benih Koalisi PKS dan PKB Terbangun

Menurut Aboe, PKS dan PKB memiliki akar rumput yang tidak jauh berbeda. PKS memiliki pengikut militan dan PKB punya basis massa santri dan ulama.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2022, 16:40 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2022, 16:40 WIB
Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi mengapresiasi penetapan jadwal Pemilihan Presiden/Wakil Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif 2024
Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi mengapresiasi penetapan jadwal Pemilihan Presiden/Wakil Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif 2024. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai saling mendekat untuk membentuk koalisi poros ketiga. Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi mengungkap awal mula benih kedekatan PKS dan PKB.

Komunikasi PKS dan PKB terjalin berkat Milad ke-20 PKS 29 Mei lalu. Saat itu PKS mengundang pimpinan partai politik, para tokoh yang digadang-gadang menjadi capres, dan para gubernur.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ketika itu tertarik dengan perjodohan yang dimulai oleh PKS. Kemudian dialog untuk membangun koalisi berlanjut.

"Jadi pertemuan itu sebenarnya pertemuan perjodohan, kita ingin bercinta di ruangan yang kita buat untuk perkawinan. PKS membuka peluang, siapa bertemu siapa, siapa dengan siapa, kami ingin berperan moga-moga ada yang bertemu jodoh, ternyata Cak Imin menanggapi dan besoknta langsung kita berdialog, buat PKS welcome, apalagi bersama PKB," kata Habib Aboe saat konferensi pers bersama Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Menurut Aboe, PKS dan PKB memiliki akar rumput yang tidak jauh berbeda. PKS memiliki pengikut militan dan PKB punya basis massa santri dan ulama.

"Ini kalau ketemu ngeri-ngeri sedap. Semua capres nanti akan tertarik serius dengan benda ini. Jangan kaget kalau sampai terjadi," ujarnya.

Dengan terjalinnya komunikasi Koalisi PKS dan PKB, diharapkan menjadi pemecah kebuntuan dua pasang calon presiden seperti dua pemilu sebelumnya.

Kedua partai mendorong terbangunnya poros ketiga di Pemilu 2024 setelah Koalisi Indonesia Bersatu menjalin kesepahaman sebelumnya.

"Saya berharap poros ketiga, kenapa? karena yang satu sudah jelas porosnya, kedua sudah jelas, yang ketiga ini membongkar kebuntuan, tembok berlin kita pecahkan," pungkas Habib Aboe.

 

Punya Romantisme Masa Lalu

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana membangun poros ketiga di Pilpres 2024. (Foto: Delvira Hutabarat/Liputan6.com).

Terkait kemungkinan koalisi PKB dengan PKS pada Pemilu 2024 mendatang, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan bahwa koalisi digagas atas tujuan untuk menang.

”Jadi apapun koalisi itu, arahnya meraih kemenangan capres-cawapres. Apakah misalkan PKB dengan PKS mungkin berkoalisi? Sangat mungkin jika koalisi itu menjanjikan harapan menang dan menjanjikan harapan ke arah yang lebih baik,” kata Gus Jazil di Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Gus Jazil mengatakan bahwa PKB dengan PKS memiliki romantisme masa lalu ketika bergabung dalam koalisi Poros Tengah bersama sejumlah parpol berbasis Islam lainnya, seperti PAN, PBB, dan PPP yang berhasil menjadikan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) presiden pada 1999. Saat itu, PKS masih bernama Partai Keadilan (PK).

”Artinya koalisi PKB dengan PKS ini bukan hal baru, bahkan pernah mendudukkan orang sebagai presiden. Apakah 2024 bisa membangun koalisi dan menjadikan capres koalisi itu menang, sangat mungkin,” tuturnya.

 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Relawan Tokoh Bermunculan Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Relawan Tokoh Bermunculan Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya