Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto buka suara soal usulan perdamaian Ukraina yang belakangan menuai kontroversial. Prabowo mengaku menyuarakan perdamaian Ukraina-Rusia dalam forum pertahanan dunia.
Menurut Prabowo, dalam forum tersebut kerap terjadi serang menyerang antarnegara. Maka dari itu, ia mengusulkan cara perdamaian.
Baca Juga
"Mengenai usul kemarin itu kan forum menteri pertahanan dunia, dari tahun ke tahun forum ini dilaksanakan dan jadi ajang banyak negara menyerang negara lain. Jadi negara X dengan sekutunya akan menyalahkan negara B. Jadi forum itu bagus, tapi saya lihat kalau tiap tahun diundang untuk dengar paparan posisi masing-masing, kurang bermanfaat," ujar Prabowo di Hanggar PTDI, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).
Advertisement
"Saya usul terobosan, usul perdamaian. Masalahnya itu kalau diterima monggo, kalau enggak ya sudah," Prabowo menambahkan.
Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mengatakan, setelah usulannya itu masyarakat baru sadar tentang keberanian Indonesia. Sebab, kata Prabowo, Indonesia kerap dipandang rendah oleh negara lain.
"Setelah orang baca pidato saya dan kata-katanya, mereka baru sadar ini usul yang saya usulkan, merasa, loh kok Indonesia berani usulkan. Karena selalu mandang Indonesia rendah," ucap Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menambahkan, pada tahun lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow untuk menyuarakan perdamaian. Dengan hal itu, Prabowo merasa perlu untuk menindaklanjuti.
"Presiden kita sudah tahun lalu Beliau sendiri ke Moskow memimpin, mencari perdamaian. Saya sebagai menteri Beliau harus follow up," kata Prabowo.
Prabowo merasa wajar bila usulannya itu menjadi pro kontra. Sebab, ia adalah tokoh yang digadang-gadang menjadi calon presiden (capres) 2024.
"Jadi ini tahun politik, kebetulan saya salah satu yang diperkirakan akan jadi capres, apa pun yang saya ngomong akan ada pro kontra. Itu biasa," ujar Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo meminta Ukraina mengakhiri perang dengan Rusia dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit di Singapura pada Jumat, 2 Juni 2023. Prabowo bersuara sebagai Menteri Pertahanan Indonesia.
Prabowo menyodorkan tiga poin untuk menghentikan perang Ukraina-Rusia yaitu gencatan senjata, penarikan pasukan, dan referendum. Proposal damai yang diusulkan Prabowo ini ditolak mentah-mentah oleh Ukraina. Dan usulan itu jadi perdebatan kontroversi di sejumlah media massa internasional.
Usulan Prabowo Dikritik
Proposal damai yang diusulkan Prabowo ini ditolak mentah-mentah oleh Ukraina. Usulan Prabowo tersebut langsung ditolak Ukraina. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menyebut usulan tersebut sebagai proposal yang 'aneh'.
"Kedengarannya seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia. Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami dengan rencana aneh ini," kata Reznikov seperti dikutip dari France24, 5 Juni 2023.
Usulan prabowo itu jadi perdebatan kontroversi di sejumlah media massa internasional. Tak hanya di luar negeri, di dalam negeri usulan Prabowo itu pun jadi sorotan. Salah satu yang mengkritik adalah anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebut langkah Prabowo menyalahi etika dalam menyelesaikan masalah.
"Substansi usulan itu tidak sesuai dengan etika dalam menyelesaikan problem-problem ketika pertempuran di lapangan," ujar TB Hasanuddin di gedung DPR RI, Selasa (5/6/2023).
Selain itu, menurut TB Hasanuddin, usulan Prabowo merusak citra Indonesia di kancah dunia. "Image-nya jadi kurang baik. Pertama, dianggap tidak tahu lapangan. Kedua, masuk pada ranah-ranah yang sesungguhnya kurang tepat dan itu meruigikan politik luar negeri kita," kata TB Hasanuddin.
Advertisement
Prabowo Dibela Jokowi
Presiden Jokowi sudah memanggil Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terkait proposal perdamaian Rusia-Ukraina. Jokowi mengatakan usulan itu disampaikan Prabowo dalam seminar, bukan dalam forum kenegaraan atau perundingan.
"Waktu saya undang Pak Prabowo, sama. Enggak ada yang beda. Bahwa dalam sebuah, dan itu juga bukan ini loh ya, bukan usulan dalam sebuah forum kenegaraan atau forum perundingan, ndak loh. Itu seminar. Itu dialog. Bahwa ada usulan-usulan boleh-boleh saja, bagus-bagus saja," jelas Jokowi kepada wartawan di Kantor BPKP Jakarta Timur, Rabu (14/6/2023).
Untuk itu, dia tak masalah Prabowo menyampaikan proposal perdamaian yang menuai pro kontra itu. Jokowi justru mendukung Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Sekali lagi, itu kan dalam sebuah dialog, usulan-usulan. Boleh-boleh saja, usulan aja kok, tetapi bukan dalam sebuah perundingan antar negara, bukan. Jadi, ya saya melihat bagus bagus saja," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan bahwa sikap Indonesia tidak pernah berubah yakni, sangat menghormati kedaulatan dan integritas negara lain. Dia pun ingin perang Ukraina-Rusia segera selesai.
"Kita ini jelas ya, sejak awal jelas dan sampai sekarang tidak berubah bahwa Indonesia sangat menghormati kedaulatan dan teritorial integrity, integritas, teritorial dari negara lain, tetep dan tidak akan berubah," ujar mantan Wali Kota Solo.
"Sehingga itu juga yang kita sampaikan pada saat bertemu dengan Presiden Zelensky dan Presiden Putin. Yang kedua, kita ingin perang itu segera selesai," sambung Jokowi.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com