Polisi Ungkap Sosok Penyerang Penjaga Rumah Kapolri: Pernah Sekolah di STPDN dan S-2 di Yogyakarta

Polisi juga menyebut penyerang penjaga rumah Kapolri itu ternyata pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang.

oleh Tim News diperbarui 15 Des 2023, 14:04 WIB
Diterbitkan 15 Des 2023, 13:50 WIB
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta Petugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria inisial JPP pada Kamis (14/12) kemarin.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Brigjen Hengki Haryadi mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut.

Ia berujar, kejadian terjadi sekitar pukul 10.30 Wib. Pria tersebut berperilaku tidak wajar dan langsung ditegur oleh penjaga rumah dinas.

"Petugas jaga yang ada seputar kediaman Bapak Kapolri, tapi di sisi sebelah kanan ya jauh. Itu secara preventif dari seseorang ini yang mendekati dengan perilaku yang tidak wajar," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (15/12/2023).

Setelah ditegur, pria itu sempat berjalan meninggalkan rumah tersebut. Namun, tak lama kemudian, ia justru kembali dan melakukan penyerangan.

"Pada saat ditegur, yang bersangkutan sempat menyeberang jalan kemudian kembali dan melakukan penyerangan terhadap petugas," ujar Hengki.

Setelah diamankan, orang itu dipastikan tak membawa senjata tajam apa pun. Kini, ia dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

"Akhirnya bisa diamankan dua petugas. Pada saat itu yang bersangkutan tidak membawa senjata apa pun, apakah senjata tajam, senjata lain, benda tumpul tidak ada. Jadi langsung diamankan dan saat ini sedang dalam observasi psikologis di RS Polri Kramat Jati," tambah Hengki.

Lebih lanjut, pria tersebut ternyata pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang. Maka dari itu, motif penyerangan belum diketahui sampai pemeriksaan jiwa selesai.

"Latar belakang yang bersangkutan ini dulu adalah mantan PNS. Pernah sekolah di STPDN, S-2 di universitas ternama di Yogyakarta, kemudian resign menurut keterangan beberapa teman dan keluarganya sempat mengalami depresi sehingga dibawa ke RSJ," jelas Hengki.

"Tentunya masih terus kita telusuri, kita masih menunggu observasi dari rumah sakit," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bukan Jaringan Terorisme

Petugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan sebelumnya diserang seorang pria inisial JPP pada Kamis (14/12/2023). Akibatnya, petugas penjaga rumah dinas Kapolri itu terluka di bagian bibir. 

Peristiwa penyerangan itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. Dia mengatakan, terduga pelaku penyerangan penjaga rumah dinas Kapolri telah ditangkap.

"(Kasus penyerangan) ditangani Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, masih pendalaman," kata Trunoyudo kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).

Terkait kejadian penyerangan ini, penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.

"Sementara ini hasil koordinasi dengan Densus 88 Antiteror tidak masuk pada kelompok teror," ucap perwira menengah Polri itu.

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com

 

Infografis Ragam Tanggapan Klitih di Yogya dan Kejahatan Jalanan Remaja. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Klitih di Yogya dan Kejahatan Jalanan Remaja. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya